Harga Vaksin 9 Juta! Rakyat Austria Protes Kebijakan Wajib Vaksin Bertarif

- 13 Desember 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi.Vaksin 9 Juta! Rakyat Memprotes Kebijakan Pemerintah Austria dalam Kebijakan Wajib Vaksin dengan Tarif
Ilustrasi.Vaksin 9 Juta! Rakyat Memprotes Kebijakan Pemerintah Austria dalam Kebijakan Wajib Vaksin dengan Tarif /Pixabay/KitzD66
 
MEDIA PAKUAN - Vaksin bagi beberapa negara sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, berbeda dengan Austria.
 
Austria merupakan negara yang minoritas mendapatkan vaksin. Pemerintah Austria mewajibkan seluruh rakyatnya melakukan vaksin mulai pertengahan Desember ini.
 
Tetapi, rakyat Austria banyak melakukan penolakan untuk mendapatkan suntikan vaksin.
 
 
Puluhan ribu orang berkumpul di Ibu kota Austria, Wina, melakukan aksi protes terhadap pemerintah.
 
Dari data yang dikumpulkan, lebih dari 44.000 orang telah menghadiri demontrasi itu di lapangan hingga jalanan, dari hari Sabtu, 11 Desember 2021.
 
Rakyat merasa seperti terkurung di penjara rumah sejak bulan lalu, sebelum akhirnya mendapatkan vaksinasi bulan ini.
 
 
"Tidak untuk memvaksinasi fasisme,” bunyi salah satu tanda protes.
 
"Saya bukan neo-Nazi atau hooligan. Saya berjuang untuk kebebasan dan melawan vaksin," kata yang lain.
 
Pada Februari mendatang, vaksinasi juga diwajibkan bagi anak-anak usia lebih dari 14 tahun, kecuali jika ada kelainan dalam kesehatan yang tidak membolehkan vaksin pada dirinya.
 
"Tidak ada yang akan divaksinasi secara paksa," kata pemerintah.
 
 
Namun, mereka yang menolak suntikan harus membayar denda awal 600 euro atau sekitar 9.7 juta Rupiah.
 
Dan akan meningkat menjadi 3.600 euro atau sekitar 58 juta jika tidak diselesaikan sampai dosis akhir.
 
Hal ini memicu aksi protes serta unjuk rasa dari para rakyat yang menentang keras akan vaksin. Sekitar 68 persen populasi Austria divaksinasi penuh Covid-19, salah satu tingkat terendah di Eropa Barat. Namun hal itu tidak membuat kurang penentangan akan vaksin yang diwajibkan tersebut.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah