Wabah Omicron Merebak, Tak Pengaruhi Jemaah Umrah Indonesia Pergi ke Mekah dan Medinah: Karantina Diberlakukan

- 8 Desember 2021, 17:28 WIB
Ilustrasi ibadah umrah.  Indonesia tidak mengubah kebijakan umrah ke tanah suci
Ilustrasi ibadah umrah. Indonesia tidak mengubah kebijakan umrah ke tanah suci /Instagram/spanews
 
MEDIA PAKUAN - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono mengatakan varian Omicron tidak mempengaruhi kebijakan umrah bagi jemaah asal Indonesia.
 
Indonesia yang sudah diberikan lampu hijau untuk ibadah umrah, menurutnya tidak terlalu terpengaruh perihal kebijakan karantina bagi jemaah.
 
Bahkan tempat tempat untuk karantina untuk jemaah umrah sudah disediakan baik di Indonesia maupun di Mekah dan Madinah.
 
 
Namun Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah meminta kepada pemerintah untuk memberikan relaksasi karantina bagi jemaah umrah seiring dengan adanya kebijakan karantina 10 hari bagi jemaah umrah.
 
"Kami Amphuri mengusulkan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan khusus bagi jemaah umrah yang pulang dari Tanah Air. Kami tidak menolak karantina tapi meminta diberikan pertimbangan untuk diperlakukan khusus," kata Ketua Amphuri Firman M. Nur, Selasa 7 Desember 2021.
 
 
Menurutnya dibukanya pintu umrah oleh pemerintah Arab Saudi bagi jemaah Indonesia harus disambut dengan suka cita.
 
Mengingat ada sekitar 60 ribu jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya karena terhalang pandemi Covid 19.
 
Firman mengatakan protokol kesehatan akan selalu menjadi prioritas mulai dari sebelum, ketika, maupun setiba di Tanah Air.
 
 
Sebelum berangkat jemaah akan melakukan karantina terpusat di Asrama Haji Pondok Gede lalu dilakukan screening dan tes PCR.
 
"Nah, kemudian saat melakukan perjalanan bahkan dalam perjalanannya dalam satu pesawat diisi oleh jemaah umrah semuanya," ungkapnya.
 
Kemudian setibanya di Arab Saudi, otoritas terkait akan mewajibkan jemaah umrah untuk karantina selama tiga hari bagi yang memiliki riwayat vaksin jenis Sinovac.
 
 
Selanjutnya di hari kedua jemaah umrah akan melakukan tes PCR jika hasilnya negatif maka pada hari ketiga boleh melaksanakan ibadah umrah.
 
"Selama dalam kegiatan ibadah, jemaah termonitor dengan ketat melalui aplikasi Tawakalna. Kegiatan mereka harus bersama dalam rombongan dari Tanah Air, sampai mereka menyelesaikan ibadah di Mekah dan Madinah hingga perjalanan pulang," tandasnya.
 
 
Sebelum pulang jemaah akan dikontrol kembali tes PCR untuk memastikan kondisi mereka sehat dan negatif. Apabila hasilnya negatif maka bisa langsung pulang ke Tanah Air.
 
Begitu juga ketika tiba di Indonesia, jemaah kembali melakukan tes PCR di bandara Soekarno Hatta.
 
"Artinya bahwa kegiatan ibadah umrah adalah satu-satunya kegiatan yang termonitor dan terkontrol dengan baik dari pemerintah Indonesia maupun Saudi Arabia," pungkasnya.***
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x