Network
MEDIA PAKUAN - Keberadaan H Didin (69) masih dipertanyakan usai dirinya disebut hanyut terbawa arus Sungai Cimandiri, Desa Citarik, Kabupaten Sukabumi pada Minggu 28 November 2021 pagi sekitar pukul 07.40 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta Hendra Sudirman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan arus Sungai Cimandiri Sukabumi yang deras serta debit air yang tinggi menjadi faktor utama sulitnya menemukan korban.
Ditambah kondisi malam hari yang minim penerangan membuat tim SAR gabungan semakin sulit mencari korban di Sungai Cimandiri Sukabumi dan sekitarnya.
"Operasi SAR akan terus kita lakukan hingga korban dapat kita temukan, sementara malam ini akan kita lakukan pemantauan secara visual sedangkan penyisiran akan kita lanjutkan besok pagi," ucapnya, Senin 29 November 2021.
Menurut keterangan Tim SAR, pria paruh baya tersebut tenggelam ketika hendak menjaring ikan menggunakan jala di sisi Sungai Cimandiri Sukabumi.
Pijakan kakinya tergelincir yang membuat tubuhnya tersungkur ke dalam arus Sungai Cimandiri Sukabumi yang ketika itu sedang deras dan besar.
Baca Juga: Lowongan Kerja Kejaksaan Tinggi Republik Indonesia November 2021 Terbaru, Minimal Lulusan SMA SMK
Sempat ada upaya pertolongan dari kerabat korban Ade (50), namun usahanya tak berhasil karena arus yang menyeret tubuh korban begitu deras.
"Korban tenggelam tidak jauh dari rumahnya, saat ini jaring yang digunakan korban untuk kecrik sudah ditemukan tepatnya di Kampung Mariuk yang tidak jauh dari lokasi," ungkap Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq.
Disebut oleh P2BK Palabuhanratu Ujang Nuryaman, sebelum hendak berangkat menangkap ikan, korban sempat meminta izin kepada keluarga di rumahnya.
"Menurut keluarganya berangkat dari rumah pukul 06.30 WIB untuk menjala ikan, selang beberapa lama keluarganya mendapat kabar bapak H didin hilang terbawa arus sekitar pukul 07.40 WIB," kata Ujang Nuryaman kepada Media Pakuan di Sukabumi.***
