Pemkot Sukabumi Siapkan Anggaran untuk Vaksin Covid-19

9 November 2020, 18:13 WIB
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi /Dok/MediaPakuan

MEDIA PAKUAN-Pemkot Sukabumi tengah mempersiapkan anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi pemerintah pusat.

 “Tahun ini Pemkot Sukabumi menyiapkan anggaran vaksin untuk tahun 2021. Karena sesuai perintah pemerintah pusat daerah mulai menyiapkan untuk anggaran vaksin,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi usai peluncuran portal pengaduan onlin Inspektorat Kota Sukabumi, Senin .

Selain itu, Pemkot Sukabumi juga tengah melakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan penyuntikan. Pelatihan diperlukan untuk memperlancar pelaksanaannya.

Sementara untuk pelaksanaannya, Fahmi mengatakan masih menunggu instruksi dari pusat. “Belum ada informasi tentang itu. Kalau vaksin sudah ada di pusat dan sudah resmi baru persiapan pelaksanaannya,” katanya.

Baca Juga: MUI Kota Sukabumi Ultimatum Supermarket dan Pusat Perbelanjaan Tidak Menjual Produk Prancis

Fahmi mengungkapkan, TNI dan Polri menjadi prioritas untuk pelaksanaan vaksin. Selain itu, petugas atau orang yang interaksi tinggi di lapangan. “Seperti tenaga medis diantaranya,” jelasnya.

Masih terus bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Sukabumi menjadi perhatian serius Pemkot Sukabumi melalui Dinas Kesehatan.

Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, lonjakan klaster keluarga semakin tinggi.

“Tumbuhnya di klaster keluarga karena ternyata sekarang pergerakan manusia ke luar kota semakin tinggi. Kalau sebelumnya tertahan di rumah sekarang ada yang jalan-jalan, pergi ke tempat wisata, sehingga terjadi interaksi dalam keluarga,” ujarnya.

Fahmi juga belum bisa memastikan kaitan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi dengan maraknya aksi unjuk rasa di daerah tersebut akhir-akhir ini. Sebab, dia belum mendapatkan data tentang itu.

Baca Juga: Waspada! Warga Sukabumi Tertular Virus Covid-19 Bertambah Dari Kluster Pesantren Kecamatan Cibadak

“Saya belum bisa memastikan karena data belum tersajikan apa pemicunya. Tapi untuk sementara dari klaster keluarga,” katanya.

Pemkot juga belum berencana melakukan rapit tes atau swab massal setelah aksi unjuk rasa. Sebab kata Fahmi, belum dilakukan kajian tentang kemungkinan korelasi tersebut.

Proses tracking tracing dan testing terus dilakukan untuk mencari penyebab peningkatan klaster keluarga itu.

Pengawasan juga dilakukan di area publik, tempat wisata terutama saat libur panjang.

“Untuk mengetahui kasus baru selama ini berdasarkan tracking dan tracing. Rata-rata penularannya keluarga terdekat yang terkena,” sebutnya.

Baca Juga: ASN Kota Sukabumi Melakukan Penyimpangan Laporkan Lewat Online Inspektorat

Fahmi mengimbau masyarakat atau mahasiswa yang melakukan unjuk rasa untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Silakan melakukan unjuk rasa tapi dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata dia.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Sukabumi, Senin 9 November 2020, terkonformasi positif Covid-19 bertambah 4 orang menjadi 544 orang.

Sebanyak 107 orang masih menjalani isolasi, 426 sembuh dan 11 orang meninggal dunia. Sementara suspect bertambah 13 orang menjadi 510 orang.

Sebanyak 133 menjalani isolasi dan 377 selesai menjalani isolasi dan probable sebanyak 10 orang.***  

 

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler