Balawista Palabuhanratu Ingatkan Pengunjung Pantai agar Taat Protokol Kesehatan

31 Oktober 2020, 09:21 WIB
Ilistrasi/ISTIMEWA /

MEDIA PAKUAN-Libur panjang akhir pekan saat yang ditunggu sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Sukabumi. Selain istirahat sejenak dari kesibukan bekerja, sebagian masyarakat mengisi hari libur dengan mengunjungi objek wisata. Terlebih, Sukabumi memiliki sejumlah objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, salah satunya Pantai Palabuhanratu.

Meski masih dibayangi wabah Covid-19 dan berfluktuasi, tidak menyurutkan hasrat masyarakat untuk berwisata. Bahkan tidak jarang libur panjang akhir pekan ini dimanfaatkan untuk berwisata bersama keluarga ke pantai yang berada di selatan Jabar tersebut.

Kerumunan menjadi salah satu pemicu penularan virus corona, sehingga lokasi objek wisata menjadi perhatian pemerintah.

Di pantai Palabuhanratu Sukabumi terdapat lifeguard (penjaga pantai). Kehadiran mereka untuk mengawasi keselamatan dan keamanan para wisatawan. Mereka tergabung dalam Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).

Baca Juga: Warga Sukabumi Probable Covid-19 Meninggal Terus Bertambah Total Mencapai 40 Orang

Balawista menjadi garda terdepan dalam upaya penyelamatan saat terjadi kecelakaan di kawasan pantai. Selalu hadir dan bersiaga saat ada momen libur akhir pekan ataupun libur panjang nasional.

Para relawan Balawista Kabupaten Sukabumi juga disebut sebagai 'baywatch' karena perannya yang cukup sentral sebagai penjaga pantai di sepanjang pesisir pantai selatan Sukabumi.

Mereka selalu siaga dan memantau pengunjung pantai dari menara pos penyelamatan.

Setiap kali memasuki libur akhir pekan ataupun liburan panjang, pengawasan dari para penyelamat pantai ini bisa lebih ekstra. Terdapat 16 pos penyelamatan Balawista yang tersebar di 7 kecamatan di sepanjang pesisir pantai selatan Sukabumi, di antaranya di Kecamatan Cisolok, Palabuhanratu, Ciemas, Ciracap, hingga Surade. Garis pantai Kabupaten Sukabumi sepanjang 117 kilometer.

Baca Juga: Kendati Cerah Berawan BMKG Peringati Hujan Deras di Sertai Angin Kencang di Sukabumi dan Jawa Barat

Namun tugas mereka tak hanya mengawasi dan menyelamatkan wisatawan seandainya terjadi kecelakaan laut. Para personel Balawista juga memiliki tugas tambahan berupa edukasi dan sosialisasi penerapan pendisiplinan protokol kesehatan.

Edukasi dan sosialisasinya tak hanya dilakukan kepada para wisatawan, tapi juga mengingatkan kepada para pemilik warung/kios, restoran, penginapan (cottage), hotel, maupun stake holder pendukung kepariwisataan lain agar selalu ketat menerapkan protokol kesehatan.

"Kami memiliki jumlah personel hampir 100-an lebih yang tersebar di 16 pos pengawasan dan penyelamatan," kata Kepala Operasional dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh, kepada Media Indonesia, Jumat (30/10).

Menjalankan dua tugas ini tidak lah mudah. Di satu sisi para penjaga pantai harus mengamankan pengunjung dari kecelakaan laut, di sisi lain mereka juga harus ikut membantu pemerintah dalam mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Kendati Cerah Berawan BMKG Peringati Hujan Deras di Sertai Angin Kencang di Sukabumi dan Jawa Barat

Apalagi, dalam waktu-waktu tertentu jumlah pengunjung bisa di luar perkiraan. Sementara ketaatan pengunjung terhadap aturan yang diberlakukan di lokasi pantai juga tidak sama.

"Tapi sejauh ini kami selalu bisa mengatasi berbagai dinamika di lapangan," jelas Asep.

Meski tugas penjaga pantai saat libur panjang masa wabah Covid-19 semakin berat.  Namun, mereka tak bosan-bosannya mengingatkan para wisatawan selalu menerapkan protokol kesehatan. Hal utama yang ditekankan adalah melaksanakan 3M atau selalu memakai masker, merutinkan mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak.

"Sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan juga kami lakukan ke setiap warung/kios, restoran, kedai makan, termasuk ke hotel-hotel. Kita ingatkan agar para pengelolanya memperketat protokol kesehatan karena tak sedikit wisatawan datang dari luar daerah,” kata Asep.

“Sosialisasi, edukasi, maupun imbauan aturan protokol kesehatan tak hanya langsung ke personal wisatawan maupun pengelola hotel dan restoran. Tapi juga dilakukan secara mobile menggunakan pengeras suara," tegas Asep.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sulbar Bertambah Sebagian Besar dari Tiga Kabupaten Ini

Jika saat kondisi normal mereka menggunakan pakaian sebagaimana pejaga pantai, pada pagebluk Covid-19 ini para relawan Balawista melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD). Mereka memberikan contoh sekaligus melindungi diri agar mereka tak terpapar virus korona.

"Pasti, petugas kami di lapangan selalu menggunakan masker saat beraktivitas. Ini bentuk upaya safety karena kita gak pernah tahu dari mana virus korona itu akan menularkannya," jelas Asep.

Asep meminta kerja sama dari para wisatawan maupun para pengelola restoran dan hotel agar mengimplementasikan aturan penerapan protokol kesehatan. Sebab, jika aturan itu tak dipenuhi, dikhawatirkan akan memicu terjadinya kasus-kasus baru covid-19 di Kabupaten Sukabumi.

"Jika ingin berlibur aman, patuhi apa yang diimbau para petugas penyelamat saat berada di kawasan pantai. Termasuk mematuhi protokol kesehatan," tandasnya.***

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler