Liburan Lebaran 2024, Wisatawan Palabuhanratu Terancam Gelombang Tinggi: Dihimbau Waspada Saat Beraktivitas

4 April 2024, 16:56 WIB
Kondisi alun-alun Gado Bangkong Palabuhanratu, Sukabumiyang rusak akibar hantaman gelombang tinggi. Dihimbau waspada saat lebaran nanti /*//Facebook/@kotapalabuhanratu

MEDIA PAKUAN - Menjelang arus wisatawan kesejumlah obyek wisata pesisir pantai selatan di Sukabumi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan rilis waspada gelombang pasang.

Potensi akan terjadi gelombang tinggi tersebut saat para wisatawan tengah menikmati liburan Lebaran Idul Fitri 2024.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra.

Baca Juga: Hamil Anak Perempuan, Larissa Chou Mengaku Semakin Centil

Dia menyebut potensi gelombang tinggi terjadi pada musim mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Perlu diwaspadai pada daerah pantai utara Pulau Jawa dan juga pada daerah pantai selatan diperkirakan akan mengalami gelombang pasang," katanya.

Bambang Surya Putra mengatakan daerah rawan gangguan rob, di antaranya wilayah pesisir di Sukabumi, Jawa Barat, dan Pandeglang, Banten.

Selain itu, kata dia kerawanan juga berpeluang terjadi di Semarang, Cirebon, Indramayu, Cilacap, Pacitan, dan Kebumen.

Baca Juga: Jalan Tol Bocimi Amblas, 900 Personil di Kota Sukabumi Disiagakan: Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

​​​​​​Dia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan waktu keberangkatan mudik maupun aktivitas melaut dengan memperhatikan penyampaian informasi melalui kanal resmi BMKG.

adan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan informasi peringatan dini terjadinya gelombang tinggi di 20 perairan Indonesia yang berlaku pada tanggal 3 hingga 5 April 2024.

Bahkan BMKG menginformasikan gelombang dengan ketinggian berkisar 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai.

Gelombang juga berpotensi melanda perairan barat Pulau Enggano hingga Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan.

Baca Juga: Hujan Deras, Dugaan Penyebab Amblas Longsor di Tol Bocimi

Selain itu, kata Bambang, gelombang tinggi berpotensi melanda perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT, Laut Sulawesi, dan perairan Bitung Kepulauan Sitaro.

Kondisi serupa di Laut Maluku bagian Utara, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, perairan Utara Halmahera, Laur Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.

BMKG menjelaskan kondisi itu dipicu pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6 hingga 20 knot.

Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, dan Laut Maluku. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler