Pimpinan Ponpes Al-fath Ajak Warga Kota Sukabumi Memuliakan Hari Asyuro, dengan Cara Begini

18 Agustus 2021, 12:53 WIB
Para santri Ponpes Al Fath mengikuti manasik haji di halaman ponpes tersebut, Jumat 2 April 2021.MEDIA PAKUAN /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Bagi umat Islam Bulan Muharram merupakan bulan yang dimuliakan karena banyak terjadi peristiwa bersejarah pada bulan tersebut.

Selain hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, banyak peristiwa bersejarah di bulan Muharram terutama pada hari Asyuro yang diberikan Allah kepada para Nabi dalam menjalankan tugas dakwah.

Oleh sebab itu, KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan sebagai umat Islam Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan untuk memuliakan hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: 'Atas nama Amerika Serikat' Menlu Antony J.Blinken Ucapkan Selamat HUT RI Ke 76

"Jadi hari Asyuro berdasarkan sejarah adalah hari di mana para nabi diselamatkan oleh Allah dari mulai Nabi Adam AS yang diterima taubatnya, Nabi Nuh diselamatkan dari banjir bandang, Nabi Ayub diberikan kesembuhan dari penyakitnya, Nabi Yakub dipertemukan dengan Nabi Yusuf, kemudian Nabi Sulaeman diberikan kerajaannya, yang paling banyak disampaikan adalah peristiwa Nabi Musa AS diselamatkan dari kejaran Fir'aun sehingga hari Asyuro pun dimaknai oleh kita adalah hari datangnya pertolongan dari Allah ke para Nabi dan kepada Nabi Muhammad SAW hari Asyuro itu adalah hari di mana pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 itu Nabi sedang melaksanakan peristiwa hijrah dari Mekah ke Madinah di mana dalam peristiwa itu adalah Nabi diberikan pertolongan dari kekejaman kafir Quraisy," kata pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi tersebut, Rabu 18 Agustus 2021.

"Maka hari Asyuro pun menjadi hari pertolongan keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga kita sebagai pengikut Nabi dengan melihat kemuliaan, kebarokahan, kebaikan di hari Asyuro ini maka Nabi menyuruh kita melaksanakan ibadah Shaum dari tanggal 9 hari Tasu'a dan tanggal 10 hari Asyuro dan disuruh kita bersyukur pada hari Asyuro ini dengan memperbanyak infak shodaqoh agar kita mendapat pertolongan dari Allah dan kita bisa diberikan rizki yang mulia setahun ke depan itulah perintah Nabi," ucap Ulama sepuh Kota Sukabumi tersebut.

Maka Nabi Muhammad SAW ketika Hari Asyuro melaksanakan ibadah puasa sunnah demi memuliakan hari di mana datangnya pertolongan Allah.

Baca Juga: Lantang Kritisi Pidato Jokowi, Legislator Senayan Dapil Sukabumi Sebut Kedaulatan Pangan Cuma Mimpi

Keutamaan puasa Asyuro juga disampaikan Nabi Muhammad dalam salah satu haditsnya.

Diantaranya disebutkan dalam hadits Nabi:

سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, No: 1977)

Selain puasa Asyuro, pada tanggal 9 Muharram Nabi Muhammad juga menganjurkan untuk puasa Tasu'a.

Baca Juga: Rayakan HUT RI Ke 76, Begini Doa Seluruh Warga Indonesia Ditengah Pandemi Covid 19

Mengenai puasa ini Ibnu Abbas meriwayatkan:

 حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُو اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه مسلم وأبو داود)

“Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda : “Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah s.a.w. wafat”. (H.R. Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089).

Selain berpuasa, amalan kebaikan lain yang dianjurkan Nabi Muhammad adalah perbanyak sedekah pada Hari Asyuro terutama kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang membutuhkan.

Baca Juga: Dibalik Ketangguhan Militer Korea Utara, Inilah Para Pasukan 'Manjokjo' Gadis Penghibur

Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)

Dengan melaksanakan tiga amaliah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW dalam memuliakan Hari Asyuro semoga segala keutamaannya dapat memberikan kebaikan dalam kehidupan.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler