MEDIA PAKUAN - Pemuda Sukabumi, Jawa Barat, berhasil menciptakan sepatu ramah lingkungan berbahan baku tanaman dan limbah tani yang akan tampil di World Fashion Week di Paris.
David Chrisnaldi, si pembuat, mendapat tawaran untuk menampilkan hasil karyanya di World Fashion Week Paris Oktober 2021 mendatang oleh panitia.
Lulusan magister Desain ITB 2005 itu mengatakan sepatu daur ulang tersebut berbahan dasar tekstil ramah lingkungan.
Baca Juga: 10 Daftar Mobil Klasik Paling Dicari di Dunia, Salah Satunya Tembus Rp44 Miliar pada Maret 2021
Konsep sepatu ramah lingkungan ini diketahui berawal dari kerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Kementrian Pertanian.
Dengan memanfaatkan bekas hasil tani yang sudah tidak terpakai untuk bahan bakunya, seperti sekam padi, David membuat pupuk yang kemudian diolah menjadi bio-silika sebagai campuran pengisi sol sepatu.
Sepatu dengan brand Node ini menggunakan komponen ramah lingkungan lain seperti bumbu dapur untuk benang dan tali hingga tanaman obat sebagai pewarna sepatu dan juga kainnya.
Baca Juga: Siap Lawan Moeldoko Habis-habisan, Wakil Ketua KPK Bambang WIdjojanto Bela AHY
"Sepatu ini produk teknologi dengan semua komponen yang ramah lingkungan" kata David, Jum'at 12 Maret 2021.
Lebih jauh lagi, ia menambahkan bahwa sepatu ini dapat terurai kembali ke alam sesuai dengan bahan dasarnya.
"Kalau lolos akan menjadi masterpiece, karena belum pernah ada di dunia" tandasnya.
Baca Juga: Bela Guru Posting Jalan Rusak Sukabumi, Netizen Murka Serang Ridwan Kamil dan Wikipedia
Sebelumnya sepatu ini pada Januari lalu kadar kealamiannya mencapai 95% namun saat ini sudah 100%.
"Sekarang sudah 100 persen, sedang penyelesaian sepatunya" ungkapnya.
Kendala yang dihadapi dari bahan dasar biocomponent menurutnya adalah sifatnya yang sangat reaktif.
Apalagi ia mengajukan dua tema dalam perlombaan World Fashion Week mendatang yaitu Chlorofil dan Spices pada sepatu selop slip on sneakers.
Namun ia memastikan telah mengatasi hal itu pada sepatu karyanya yang kali ini akan dipamerkan di World Fashion Week di Paris.
Sesuai dengan namanya Node (no deforestation [tidak ada penggundulan hutan]), ia berharap kedepannya industri itu bukan hanya memikirkan keuntungan semata tetapi juga memperhatikan dampak terhadap lingkungan dengan agricultural waste management system. *** (Manaf Muhammad)