Buruh Migran Asal Thailand Curi Belian Milik Pangeran Arab Saudi Senilai Rp286 miliar

15 Juli 2022, 12:41 WIB
Buruh Migran Asal Thailand Curi Belian Milik Pangeran Arab Saudi Senilai Rp286 miliar /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Pangkal renggangnya hubungan Thailand dan Arab Saudi Bermula dari seorang tukang kebun asal Thailand yang bernama Kriangkrai Techmong .

Insiden tersebut terjadi pada 1989, Kriangkrai Techmong mencuri belian milik Pangeran Faisal bin Fahd senilai US$20 juta atau setara Rp286 miliar.

Melansir dari The Inguirier. menurut pengakuan Kriangkrai Techmong dalam sebuah wawancara tentang aksi pencuriannya.

Usai mengondol barang curian tersebut, Kriangkrai Techmong berhasil mencuri hampir 30 kilogram. Di antara banyak yang ia curi, menurut otoritas Saudi, terdapat arloji emas dan beberapa batu delima bulat.

Baca Juga: Catat! Arab Saudi Buka Layanan Pendaftaran Umroh Mulai 19 Juli 2022

Malam itu, Kriangkrai tersembunyi beragam barang curian di seluruh dunia, di tempat-tempat yang dia tahu tidak akan ditemukan orang.

Lebih dari sebulan, dia memindahkan dan menyembunyikan barang-barang curiga itu ke kapal kargo besar yang dia bayar untuk kapal ke Thailand.

Pada saat pencurian itu disadari, Kriangkrai sudah dilaporkan sendiri ke Thailand. Kapal kargo yang memuat curiannya berangkat beberapa hari sebelum dia.

Namun Kriangkrai menghadapi tantangan lain: bagaimana meloloskan barang-barang antik dari pemeriksaan otoritas bea cukai Thailand. Sesuai ketentuan, semua barang dari luar negeri harus diperiksa saat memasuki negara itu.

Baca Juga: Kabar Gembira! Arab Saudi Buka Kembali Permohonan Aplikasi Visa Umroh Mulai 30 Juli 2022

Karena tahu pejabat Thailand tidak bisa menahan suap, Kriangkrai memasukkan sebuah amplop berisi uang dan kertas catatan ke dalam kargonya.

Dalam catatan itu, Kriangkrai memuat muatannya berisi materi pornografi dan perlu dikhawatirkan.

Rencananya berhasil tapi Kriangkrai tak bisa menghindari pengadilan untuk waktu yang lama. Januari 1990, ia ditangkap di rumahnya di provinsi Lampang, kawasan utara Thailand.

Ketika itu, polisi Thailand mendapat pesan dari rekan-rekan sejawat mereka di Saudi untuk membekuk Kriangkrai.

Baca Juga: Media Barat Hoaks, Reporter RT. Rusia Ungkap Fakta Pertempuran Sengit di Bandara Antonov Ukraina

Akhirnya Techmong ditangkap polisi Thailand, barang aneh pun disitanya, Banyak dari perhiasan yang dikembalikan ternyata palsu.

Selang beberapa hari,foto-foto istri seorang pejabat senior Thailand tersiar dan hadiah kalung dari luar biasa dengan salah satu barang yang muncul ke publik.

 

Kasus ini mungkin berakhir pemenjaraan Kriangkrai dipenjara selama kurang dari tiga tahun, disertai kutukan pemerintah Arab Saudi atas perhiasan perhiasan mereka, terutama berlian biru.

Namun, penyelidikan kasus ini ternyata juga menyebabkan pertumpahan darah.

Awal Februari 1990, dua pejabat bagian visa mendukung Saudi di Bangkok menuju kompleks perkantoran mereka.

Baca Juga: Ngotot Ingin Tetap di Barcelona, ​​Frenkie de Jong Jadi Penghalang Kesepakatan Manchester United dan Blaugrana

Sekitar setengah mil dari tujuan, mobil mereka diserang sekelompok orang bersenjata. Dua pejabat Thailand itu tewas.

Pada waktu yang bersamaan, seorang pria bersenjata masuk ke salah satu rumah rekan pejabat itu dan menembaknya hingga mati.

Beberapa minggu setelahnya, seorang pengusaha Saudi bernama Mohammad al-Ruwaili, dikirim ke Bangkok untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi pada timbunan barang hilang itu.

Tapi dia juga menjadi sasaran. Al-Ruwaili diculik dan hingga kini ia tidak pernah ditemukan. Banyak yang yakin, dia dibunuh.***

 Sumber: New York Times, The Inguirier.

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler