يَا عَمِّ، لَوْ وَضَعُوْا الشَّمْسَ فِيْ يَمِيْنِيْ وَالقَمَرَ فِيْ يَسَارِيْ عَلَى أَنْ أَتْرُكَ هَذَا الأَمْرَ مَا تَرَكْتُهُ
Wahai paman, seandainya mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku menghentikan (meninggalkan) dakwah ini, maka aku tidak akan meninggalkannya.”
(As Sirah Al Halabiyyah, I/ 408; Subulul Al Huda War Rasyad, II/ 327).
Selanjutnya, hambatan datang bertubi-tubi menimpa dan menghadang perjuangan baginda Rasulullah SAW.
Pada satu kesempatan, salah seorang pembesar orang-orang kafir Makkah, Utbah bin Rabiah, mendatangi baginda Rasulillah SAW. Dia menawarkan harta benda yang melimpah, pangkat yang tinggi serta wanita-wanita tercantik.
Semua yang ditawarkan Utbah bin Rabiah ditolak mentah-mentah oleh baginda Rasulillah SAW seraya membacakan 13 ayat dari surat Fushshilat.
Setelah Utbah bin Rabiah mendengarkan bacaan ayat-ayat al Quran yang begitu indah, begitu mempesona, begitu menakjubkan.
Kemudian berubah pikiran dan kembali menemui orang-orang kafir Makkah seraya berkata kepada mereka bahwa, dia mendengar bacaan al Quran yang indah dan berpesan untuk tidak merintangi Muhammad SAW.