MEDIA PAKUAN - Beberapa minggu kebelakang ini ada dua kabar mengejutkan dari dunia olahraga yang disebabkan oleh serangan Jantung.
Kejadian pertama dialami oleh pemain sepakbola Timnas Denmark, Cristian Eriksen.
Gelandang serang Intermilan ini tiba - tiba tidak sadarkan diri ketika pertandingan melawan Firlandia di pertandingan Piala Euro 2020, pada hari Sabtu, 12 juni 2021 lalu.
Beruntung nyawa Pria berumur 29 tahun itu bisa terselamatkan karena kesigapan teman satu timnya Simon kjaer yang memastikan lidah Eriksen tidak tertelan dan kesigapan tim medis dalam menangani kejadian tersebut.
Peristiwa kedua di alami oleh atlit kebanggan indonesia Markis Kido.
Markis kido meninggal pada Senin, tanggal 14 juni 2021 akibat serangan jantung saat tengah bermain bulutangkis.
Baca Juga: Memesona! Foto Outfit Hitam dengan Aurel, Syekh Muhammad Jaber Komentari Unggahan Atta Halilintar
Dari kedua kejadian tersebut terdapat sebuah kemiripan , yaitu kasus serangan jantung yang dia alami oleh atlit olahraga.
Terkait hal tersebut dr. Tirta memberikan tanggapannya lewat sebuah unggahan dalam akun Instagram pribadinya @dr.Tirta.
Menurutnya, Atlet memang sangat rentan mengalami serangan jantung atau henti jantung.
"Kasus Markis Kido ini mirip dengan Eriksen, henti jantung adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak akibat pompa jantungnya bermasalah akibat gangguan kelistrikan atau sumbatan pada arteri-arteri besar pada jantung," tulisnya.
Ia mengatakan ganguan kelistrikan pada jantung itu bisa terjadi akibat aktivitas (tubuh) yang berlebih.
"Henti jantung akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh,yang paling berbahaya adalah ketika suplai darah ke otak terhenti yang bisa menyebabkan jaringan otak rusak dan
kehilangan kesadaran," katanya.
Pemilik Shoes and care ini menyarankan untuk atlit maupun masyarakat agar rutin memeriksa kesehatan jantung.
"Checkup rutin untuk semua atlit, untuk monitor kesehatan jantungnya karena pada atlet dinding jantung menebal sebagai kompensasi latihan mereka," ungkapnya.
"Kesadaran untuk teman - teman agar mulai cekup jantungnya, minimal priksa EKG bisa di puskesmas atau ke dr sp JP" sambungnya.
Baca Juga: Ngakak! Puisi Untuk Memes Prameswari, Billy Syahputra :Bulan Madu Sama Memes Punya Anak Lima
Selain memeriksa kesehatan jantung
ia meminta masyarakat harus di edukasi tentang pentingnya latihan RJP (resusitasi jantung dan paru) agar jika terjadi kejadian yang serupa masyarakat bisa memberi penanganan pertama pada pasien yang mengalami henti jantung.***