Merasa Ditipu saat Pemilihan Presiden! Ribuan Atlet Belarusia Nekat Dipenjara

30 Oktober 2020, 09:50 WIB
Pembasket Belarusia Yelena Leuchanka /Instagram/@yelenaleu

MEDIA PAKUAN - Pemain bola basket Belarusia Yelena Leuchanka dua kali pernah mewakili negaranya di Olimpiade.

Ia merupakan pemain basket yang selalu menjauhi dunia politik.

Akan tetapi yelena sekarang  tiba-tiba berubah memasuki dunia politik ketika negaranya di landa protes.

Ketika itu Yelena bergabung dengan demonstrasi jalanan melawan Presiden Alexander Lukashenko, ia di tangkap dan di penjara di sel yang penuh siksaan.

Baca Juga: Ingin Pertahankan Messi! Calon Presiden Barcelona Victor Font Bawa Kembali Pep Guardiola

Lima belas hari setelah di buat surat protes, Antan Center yang bermain empat musim di Asosiasi Bola Basket Nasional Wanita AS (WNBA) itu menambahkan namanya ke dalam surat protes terbuka yang ditandatangani oleh hampir 1.000 tokoh olahraga Belarusia.

"Saya ingin kami bebas di Belarusia baru, di mana kami dapat dengan bebas mengungkapkan pendapat kami dan tidak takut untuk dipecat, dipenjara, didenda, dipukuli atau diintimidasi karenanya," kata Leuchanka yang berusia 37 tahun kepada Reuters.

Surat terbuka tersebut, memprotes pemilihan presiden 9 Agustus yang dimenangkan oleh Lukashenko sebagai penipuan dan menuntut pemilihan ulang.

Baca Juga: Belum Bisa Beradaptasi Pelatih Persib U-19 Imam Nurjaman: Masih Banyak yang Harus Diperbaiki

Ini menyerukan pembebasan semua yang ditahan selama lebih dari 11 minggu protes jalanan dan pemogokan terhadap pemimpin veteran itu.

Para atlet termasuk pemain ski gaya bebas Hanna Huskova juga menyerukan hal yang sama.

Atlet juara Olimpiade 2018 di Antena itu berbondong bendung meyerukan akan bersatu bersama perenang Aliaksandra Herasimenia.

Baca Juga: Inilah Daftar Harga Hp Samsung Realme Xiomi IPhone Terbaru dan Terpopuler di Akhir Oktober

"Jika muncul informasi tentang upaya untuk menekan perwakilan olahraga yang telah menandatangani surat ini,"

"atau ancaman untuk memecat mereka atau melanggar hak-hak mereka, semua atlet akan bertindak dalam solidaritas termasuk dengan kemungkinan menolak untuk tampil untuk tim nasional," kata surat itu. 

Komite Olimpiade Belarusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Ingin Pertahankan Messi! Calon Presiden Barcelona Victor Font Bawa Kembali Pep Guardiola

Protes tersebut menyoroti bagaimana ketidakpuasan telah menyebar bahkan ke dalam kelompok sosial yang secara tradisional setia kepada negara.

Di negara-negara bekas Soviet, jarang atlet elit yang secara terbuka mengkritik pemerintahan.

"Saya pikir kami melanggar stereotip karena untuk waktu yang sangat lama semua orang mengira atlet hanyalah atlet. bahwa kami hanya berlatih," kata Leuchanka, yang ditahan di bandara Minsk pada 30 September saat dia akan terbang ke Yunani untuk perawatan medis.

Baca Juga: Baca Surat Al Khafi Inilah Waktu Terbaik di Hari Jumat

Leuchanka mengatakan dia bahkan tidak pernah memasuki dunia politik akan tetapi pada tahun ini ia terpaksa ikut campur dalam dunia politik karna melihat negaranya yang penuh protes.

"Saya hanya bisa menutup mata untuk ini, pergi dan hidup dengan nyaman," katanya. "Tapi aku tidak bisa."

Baca Juga: Begini Tanggapan Dua Tokoh Ini Terhadap Pernyataan Megawati

"Rakyat Belarusia bangun musim panas ini. Kami menginginkan beberapa perubahan, kami ingin mencoba sesuatu yang baru. Kami telah hidup di bawah presiden yang sama selama 26 tahun."

Berdiri setinggi 196 cm (6 kaki 5 inci), Leuchanka dijejalkan ke dalam sel penjara Minsk bersama empat orang lainnya, di mana dia berusaha untuk tetap fit dengan latihan pernapasan dan squat.

Tanpa kasur, pembilasan toilet atau akses ke kamar mandi, dia mengatakan dia terjangkit kutu dan mengembangkan dermatitis di seluruh tubuhnya. Luka atletik lamanya berkobar.

Baca Juga: Kota Sukabumi di Prediksi BMKG Dilanda Hujan Deras di Sertai Angin Kencang

Dia akhirnya terbang ke Yunani minggu lalu untuk menerima perawatan yang dia rencanakan sebelum waktunya di penjara.

Berkaca pada cobaan beratnya, Leuchanka yakin pihak berwenang memilih untuk menjadi contoh atlet profesional terkenal.

"Saya merasa kasihan pada mereka," katanya kepada Reuters. "Kami (para demonstran) berada di dalam penjara, di balik jeruji besi, tapi, percayalah, kami jauh lebih bebas daripada mereka." kata Leuchanka.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Eurosport

Tags

Terkini

Terpopuler