MEDIA PAKUAN-Akun media sosial panitia kejuaraan badminton All England 2021 tiba-tiba menghilang, Sabtu 20 Maret 2021.
Belum diketahui pasti penyebabnya, namun dalam beberapa hari terakhir akun resmi dengan username @allenglandofficial tersebut diserang bertubi-tubi oleh netizen Indonesia di kolom komentarnya.
Berbagai komentar disampaikan netizen setelah didepaknya kontingen Indonesia dari kompetisi badminton tertua di dunia tersebut.
Baca Juga: Diserang Netizen Indonesia, Instagram resmi All England Mendadak Hilang
Sebelumnya, secara mengejutkan Tim Nasional Badminton Indonesia dipaksa WO (walk out) ketika pertandingan hari pertama dengan alasan para pemain satu pesawat bersama salah satu orang positif Covid-19.
Padahal, dari enam pemain merah putih yang bertanding sebagian sudah menyapu bersih kemenangan dan lolos ke babak selanjutnya. Enam pemain itu yakni pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Jonathan Christie, dan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Naasnya tiga wakil yang tersisa dipaksa kalah sebelum pertandingan yaitu Fajar Alfian/Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva, dan Antony Ginting.
Padahal setelah turun dari pesawat mereka melewati tes PCR yang kemudian hasilnya negatif.
Namun pihak panitia tetap mengambil tindakan sepihak untuk menarik kontingen Indonesia tanpa kejelasan yang mutlak.
Sontak berbagai elemen mulai dari atlet yang dirugikan, pejabat negara, hingga artis dan tokoh nasional angkat bicara di akun media sosialnya masing-masing mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyelenggara.
Baca Juga: Cegah Direbut Liverpool dan Real Madrid, PSG Keluarkan Uang 26 Juta Euro demi Kylian Mbappe
Bahkan netizen Indonesia yang dikenal 'bar bar' membanjiri kolom komentar akun Instagram All England dan BWF Official dengan protes atas kejadian unfair tersebut.
Namun sampai saat ini masih belum ada konfirmasi dari pihak All England terkait hilangnya akun instagram tersebut.
Namun di jagat maya Twitter akun resmi All England masih aktif dan memposting berbagai update seputar kompetisi badminton tersebut.(Manaf Muhammad)