Prabowo - Gibran Sah Menang, Pengamat Politik: Benarkah? Menang Tapi Tidak Elegan

- 23 Maret 2024, 15:04 WIB
Prabowo - Gibran Sah Menang, Pengamat Politik: Menang Tapi Tidak Elegan
Prabowo - Gibran Sah Menang, Pengamat Politik: Menang Tapi Tidak Elegan /Tangkap layar /Instagram Prabowo

MEDIA PAKUAN - Meski KPU RI sudah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

KPU mengumumkan hasil rekapitulasi pilpres 2024 pada Rabu (20/30) dengan hasil perolehan suara pasangan Prabowo - gibran mendulang 96.214.691 suara.

Namun, rumor di tengah masyarakat masih bergulir, kemengan Prabowo-Gibran dinilai sebagian masyarakat adalah kemenangan yang tidak elegan.

Ketika hasil Quick count dan Real Count , dan KPU juga MK dinyatakan menang , Tetap Publik akan tetap menggap bahwa itu hasil kecurangan.

Baca Juga: Usai Temui Prabowo, Surya Paloh Dihadiahi Buah Sirsak oleh Anies, Ada 3 Makna Dibaliknya

" Ketika seluruh lembaga telah menyatakan kemenangan Prabowo - Gibran , sejak awal memang telah bermasalah baik itu MK , seluruh Komisioner KPU dan ketua KPU serta Bawaslu seluruhnya melanggar kode etik, sehingga ini kan cacat etikanya, meskipun dia pemenang, kemenangan itu tidak elegan" ujar Harkristuti Harkrisnowo saat di wawancarai Hendri Satrio Sabtu (23/3)

" Tapikan udah menang..!," ucap Hendri

" Ya emang menang, tetapi publik akan terus menilai hasil kemanangannya tidak dengan kesatria, "

Sebelumnya Fery Amsari mengatakan Isu dugaan pelanggaran HAM dan dinasti politik yang dilekatkan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tidak mempengaruhi elektabilitas keduanya.

Pasalnya, isu demokrasi seperti hak asasi manusia, konflik kepentingan dan moralitas pejabat negara tidak dibicarakan oleh sebagian besar masyarakat ekonomi bawah dan kelompok berpendidikan rendah.

Baca Juga: Rakyat Tagih Janji, Mulai Oktober 2024 Guru-guru Naik Gaji 2 Juta, Prabowo: Dari Mana Uangnya

Menurut Survei Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.

BPS mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 26 juta orang pada September 2022. Angka itu tidak termasuk orang-orang yang rentan miskin karena berada di sekitar garis kemiskinan.

Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai jenjang sarjana hanya 6,4% pada Juni 2022, menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Persentase itu setara 61 ribu orang.

Penduduk yang menyelesaikan sekolah sampai tingkat SMA hanya 20,8% atau sekitar 57 juta orang, jadi program makan siang dan susu gratis menjadi solusi freming terbaik bagi pemilih dari kelompok ekonomi menengah-bawah, “bisa makan dan punya tempat tinggal layak” sudah cukup bagi meraka.

Terlebih berbentuk uang sebesar Rp600 ribu yang dibagikan Presiden Joko Widodo melalui bansos mitigasi risiko pangan jelang pencoblosan memperkuat posisi Prabowo-Gibran sebagai calon pemimpin yang populis.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah