Korban Bullying Bertambah, Santri di Pesantren Kediri Jawa Tengah Meregang Nyawa: 4 Pelaku Diperiksa Polisi

- 28 Februari 2024, 09:46 WIB
Ilustrasi-perundungan/Bullying
Ilustrasi-perundungan/Bullying /Karawangpost/Foto/Pexels-Mikhail Nilov
 
MEDIA PAKUAN - Sebelumnya usai viral kasus bullying di SMA BINUS yang melibatkan anak dari Vincent Rompies. Kini muncul kembali kasus bullying bahkan lebih parah dari kasus anak Vincent Rompies.

Korban bullying di salah satu pesantren Kediri, Jawa tengah di ketahui meninggal usai di aniaya seniornya.
 
Korban berinisial BM (14) diduga di aniaya berkali kali hingga banyak luka memar di tubuhnya.

Saat bersamaan, viral video keluarga di rumah duka yang histeris lantaran tak terima melihat kondisi jasad korban dengan tubuh memar dan wajah bengkak.
 
Baca Juga: Prabowo Subianto Jadi Jenderal Bintang 4, Anggota Komisi I DPR RI Meradang: Hanya untuk Prajurit Aktif!

Polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut, sementara polisi menduga kasus tersebut terjadi karena kasus kesalahpahaman diantara mereka, Sejauh ini, ada empat tersangka yang telah ditetapkan dan ditangkap oleh kepolisian.

Keempatnya diketahui bukan berasal dari wilayah Kediri, yakni MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Kabupaten Nganjuk, AK (17) asal Surabaya, dan AF (16) asal Denpasar Bali. Sementara, korban berasal dari Banyuwangi.

Kini, para tersangka pun terjerat Pasal 80 ayat 2 tentang perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak. Dengan begitu, mereka terancam hukuman selama 15 tahun penjara.

Kronologi ditemukan nya korban di ungkapkan oleh pihak pengurus pondok tempat korban menimba ilmu. Ia mengaku tiba-tiba mendapatkan laporan bahwa santrinya itu sudah kehilangan nyawa pada Jumat, 23 Februari 2024.
 
Baca Juga: Benarkah Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal pada Prabowo Subianto? Kapan dan Dimana? Simak Penjelasannya

Dari cerita pengurus pondok  korban sempat terpeleset di kamar mandi, oleh karena itu ia pun tak kepikiran soal adanya dugaan penganiayaan.

"Saat itu saya capai dan dibangunkan. Saya dapat laporan anak itu jatuh terpeleset di kamar mandi,” ujarnya.

"Saat itu juga tidak muncul dugaan dan saya tidak sempat melihat karena mengurus ambulans dan keperluan untuk berangkat ke sana (Banyuwangi)," ucapnya.

Saat berada di rumah duka, Fatihunada mengaku tak tega melihat kondisi santrinya yang memar dan wajahnya tampak bengkak. Ketika itu, keluarga juga tak terima dengan kematian korban.

Karena merasa janggal dengan kematian korban, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan kasus kematian korban ke Polsek Glenmore, Banyuwangi pada Sabtu, 24 Februari 2024.
 
Baca Juga: VAIA Jadi Jawaban bagi Pencinta Sepatu, Bisa Didapatkan di Shopee 3.3 Grand Fashion Sale

"Kasus ini terjadi di salah satu pondok pesantren di Mojo, Kabupaten Kediri. Kami tetapkan empat tersangka dan kami lakukan penahanan untuk proses penyelidikan lebih lanjut," katanya di Kediri, Senin, 26 Februari 2024.***


 


 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x