Network
MEDIA PAKUAN - Pelecehan terjadi disebuah pondok pesantren di Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, diduga korban pelecehan merupakan santriwatinya dan pelaku merupakan pemilik pondok tersebut.
"Yang bersangkutan pemilik pesantren, usia 42 tahun masih menjalani pemeriksaan. Untuk saksi sejauh ini korban 5 orang, pemeriksaan didampingi orang tuanya dan dilakukan dari malam tadi," pungkasnya.
Menurut informasi, pelaku berusia 42 tahun itu sudah melakukan pelecehan terhadap lima santriwatinya, kini pelaku berhasil diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca Juga: Ketum Partai Golkar Sebut Jokowi tak Hadiri Kampanye Prabowo-Gibran di Stadion Gelora Bung Karno
"Tersangka berinisial AU ini kami tangkap di Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Sukabumi Ajun Komisaris Polisi Ali Jupri di Sukabumi, Jumat
"Benar, kejadiannya kita amankan tadi malam, setelah kami mendapat arahan dari pak Kasat Reskrim (AKP Ali Jupri). Kita juga minta keterangan dari saksi-saksi. Kejadiannya berkali-kali, korbannya lebih dari satu, masih kita mintai keterangan, tidak sampai disetubuhi. Pakai tangan dan pakai dildo," ungkap Sidik.
Kabar soal aksi itu diketahui setelah informasi pelecehan itu tersebar di aplikasi perpesanan. Di antara korban, ada yang mengaku sempat dilecehkan menggunakan alat bantu seks.
Baca Juga: Jaga Suara Anies-Muhaimin di DKI, AMIN Muda Gelar Pesta Rakyat: Deklarasi Dobrak, Lawan Korupsi
Aksi ini dilakukan AU di lingkungan ponpes dengan modus memasukkan khodam. Dalam tradisi spiritual, khodam merujuk pada entitas yang dipercaya memiliki kemampuan dan kekuatan gaib.
