MEDIA PAKUAN — SMA Hayatan Thayyibah Sukabumi mengunjungi Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Tujuan kunjungan SMA Hayatan Thayyibah Sukabumi tersebut untuk menjalin relasi di kancah international.
Dalam hal ini, SMA Hayatan Thayyibah Sukabumi difasilitasi oleh Santri Mengglobal.
Program yang diberi nama International Comparative Study (ICS) ini dilaksanakan pada 28 November hingga 3 Desember 2023 lalu.
Program tersebut diikuti oleh 43 peserta, yang terdiri dari 40 siswa dan siswi SMA Hayatan Thayyibah, serta 3 orang guru pendamping.
Rute perjalanan program ICS ini dimulai dari Bandara Soekarno - Hatta menuju Bandara Changi, Singapura.
Baca Juga: Adiba Khanza Ucap Syukur Pasca Diperistri Egy Maulana Vikri : Hari yang Sudah Lama Kita Nantikan
Sesampainya di Changi, peserta langsung mengunjungi Waterfall Jewel Changi Airport.
Para peserta mengunjungi salah satu kampus ternama dan bergengsi di Singapura, yaitu Nanyang Technological University (NTU) Singapore.
Meski hujan deras, peserta tetap antusias berkeliling, sharing, dan melihat kultur akademik di kampus tertua nomor dua di Singapura tersebut.
Peserta dikenalkan berbagai program studi yang tersedia di NTU mulai dari S1 hingga S3, juga prosedur pendaftaran hingga cara mendapatkan beasiswa di kampus ini.
Selain itu, peserta juga diajak berkeliling melihat sarana dan prasarana belajar yang tersedia seperti kelas, gedung pertemuan, cafetaria, land mark kampus, dan tempat-tempat strategis lainnya.
Dari kampus NTU, peserta bertolak menuju tempat-tempat iconic di Singapura seperti Merlion Park, Universal Studio, China Town, dan lain-lain.
Setelah melakukan kegiatan penuh dari pagi hingga siang di Singapura, sore hari peserta bertolak menuju imigrasi Singapura - Malaysia untuk makan malam dan check in hotel di Johor Bahru Malaysia.
Hari kedua dilanjutkan dengan agenda kunjungan akademik di salah satu perguruan tinggi Islam bergengsi di Malaysia, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Di gedung pertemuan, peserta ICS diajak melihat kultur akademik USIM, campus tour, serta sharing seputar beasiswa dan perkuliahan.
Pada kesempatan ini, peserta juga diajak berdialog menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris bersama perwakilan badan eksekutif mahasiswa USIM yang berasal dari berbagai negara yakni Brunei, Saudi Arabia, Indonesia, dan Thailand.
Setelah kegiatan di kampus USIM selesai, peserta bertolak ke Putra Jaya, makan malam, dan mengunjungi KLCC.
Setelah itu, peserta pun beristirahat di salah satu hotel yang berlokasi di Kuala Lumpur.
City tour Kuala Lumpur dan sekitarnya dilaksanakan pada hari ketiga, diawali dengan kegiatan di Genting High Land, Batu Caves, Chocolate Kingdom.
Setelahnya, para peserta pun melakukan perjalanan darat menuju Thailand.
Sebelum sampai, peserta beristirahat di salah satu hotel di Selat Alor Malaysia, dekat perbatasan Malaysia dan Thailand Selatan.
Hari keempat dan kelima, kegiatan ICS tersebut berlangsung di Thailand.
Di Negeri Gajah Putih ini, banyak tempat yang kunjungi oleh peserta seperti Masjid Songkhla, Sleeping Budha, Pasar Asean, Floating Market, dan Samila Beach.
Co-Founder Santri Mengglobal, Diki Ramdani mengungkap bahwa kunjungan-kunjungan akademik, keagamaan dan budaya dalam kegiatan ICS ini diharapkan menjadi motivasi siswa-siswi untuk terus meningkatkan wawasan, juga pengalaman mereka dalam kancah internasional.
“Kami berharap anak-anak SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah memiliki relasi dan wawasan global yang kuat untuk kemajuan negara dan agama,” katanya.
Sementara Wakasek Kurikulum SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah, Encep Suryana menyampaikan rasa puas dan bangga karena program ICS tersebut dilaksanakan dengan sukses.
"Kami berterima kasih atas partisipasi aktif seluruh peserta dan mitra kerja yang telah mendukung keberhasilan program ini.
Baca Juga: Rizki DA Ucap Syukur Setelah Sah Nikahi Sang Kekasih, Susul Nadya Mustika Rahayu
Kami bangga dapat melibatkan Santri Mengglobal dalam kegiatan ini. Dan dengan semangat positif, kami berencana untuk menjalin kerjasama lebih lanjut untuk kegiatan serupa pada tahun depan," ungkapnya.
Encep Suryana berharap, kegiatan serta kerjasama itu dapat memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan pemahaman tentang dunia internasional.
"Semoga kerjasama ini dapat terus memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan pemahaman kita tentang dunia internasional.
Terima kasih atas dedikasi dan kontribusi semua pihak dalam mewujudkan keberhasilan kegiatan ini," lanjutnya.***(Gilang Ramadhan)