Pengelola Kereta Commuter Larang Penumpangnya Mengunakan Masker, Mengapa?

- 16 September 2020, 14:11 WIB
Ilustrasi Masker Buff
Ilustrasi Masker Buff /Istimewa

MEDIA PAKUAN - Alasan pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk tidak menggunakan pemakaian masker scuba dan masker buff kepada para pengguna KRL.

Karena dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menuturkan, "Masker kain 2-3 lapis dan masker kesehatan mengurangi penyebaran droplet yang masih mungkin terjadi".

 Baca Juga: Atasi Kutu Kucing Kesayang Kita dengan Cara Ini , Simak disini Ya

PT KCI juga menjelaskan kedua masker tersebut dianggap hanya efektif untuk mencegah penularan Covid-19 sebesar 5% saja.

Pengguna juga disarankan untuk memakai masker jenis lain seperti masker kain atau masker kesehatan.

Masker scuba yang terdiri dari satu lapis kain dan memiliki bentuk seperti masker bedah.

 Baca Juga: Segera Tayang Oktober 2020 Drakor Percintaan Yang Menyentuh Hati

Sedangkan, untuk masker buff itu sendiri terbuat dari kain karet lentur, yang memiliki fungsi utama utama untuk melindungi leher.

Selain dari itu juga masker buff memiliki fungsi lain, diantaranya dapat menjadi masker hingga menjadi bandana.

Penelitian di Duke University yang membandingkan 14 jenis masker, untuk diuji sejauh mana masker mampu menahan laju droplet.

 Baca Juga: Segera Tayang Oktober 2020 Drakor Percintaan Yang Menyentuh Hati

Ternyata masker scuba dan masker buff kurang efektif dalam mencegah virus Covid-19 karena terdiri dari satu lapis kain.

Penelitian juga menunjukkan hasil yang cukup buruk untuk masker buff yang sering digunakan pengendara motor dibandingkan dengan masker lainnya.

"Kami menghubungkan ini dengan... tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," jelas Dr. Martin Fischer, seorang ahli kimia, fisikawan, dan penulis studi, seperti mengutip dari CNBC International.

 Baca Juga: Habib Rizieq Geram atas Penusukan Syekh Ali Jaber, Mahfud MD Minta Polisi Usut Tuntas

"Mereka cenderung bertahan lama di udara, bisa terbawa lebih mudah di udara, jadi ini sebenarnya kontraproduktif untuk memakai masker semacam itu," tambahnya.

Bahkan masker buff disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali.

Hal itu terjadi karena bahan yang digunakan masker buff dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.

 Baca Juga: Kisah Marlina, Janda Pemenggal Kepala Penagih Utang

Ada juga masker yang memiliki lebih sedikit perlindungan seperti masker buff, yaitu masker rajutan dan masker bandana.

Dari hasil penelitian tersebut, masker yang paling efektif dalam pencegahan virus adalah masker N95, yang biasa digunakan oleh petugas medis.

Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang disosialisasikan oleh PT KCI untuk menghindari penggunaan masker scuba dan masker buff karena penyebaran droplet masih memungkinkan untuk terjadi.

 Baca Juga: Parkir Mobil Anti Mainstream Viral, Netizen Bingung

Salah satu cara sosialisasi yang dilakukan pihak PT KCI adalah dengan meggunakan akun Instagramnya @commuterline

Dikuti dari : portalsurabaya.pikiran-rakyat.com dengan judul awal "Bahaya Penggunaan Masker Scuba dan Buff Lebih Tinggi Dibandingkan Tidak Menggunakan Masker" *** Holis 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah