Gedung Bursa Efek Jakarta Diserang Bom, Tewaskan 15 Orang

- 13 September 2020, 19:10 WIB
Kondisi pascaserangan bom di Gedung BEJ, Jln Jendral Sudirman, Jaksel, DKI Jakarta. (Youtube)
Kondisi pascaserangan bom di Gedung BEJ, Jln Jendral Sudirman, Jaksel, DKI Jakarta. (Youtube) /

Kurang dari dua pekan, setelah terjadi aksi teroris tersebut polisi berhasil menangkap enam orang pelaku penyerangan yakni Tengku Ismuhadi Jafar, Irwan alis Irfan, Ibrahim Hasan, Iswadi H Jamil, Ibrahim AMD bin Abdul Wahab dan Nuryadin.

Dari hasil pengungkapan kasus serangan bom terhadap gedung BEJ yang terjadi pada 20 tahun lalu atau tepatnya di tahun 2000 diotaki oleh mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang merpakan pemilik bengkel di wilayah Ciganjur, Jaksel.

Pada kasus serangan teroris itu juga menyeret dua oknum anggota yakni TNI Serda Irwan yang merupakan anggota Grup V Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Praka Ibrahim Hasan anggota Detasemen Markas Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Kostrad).

Baca Juga: Guru Hukum Squat Jump Tidak Kerjakan PR, Bocah Tewas Gagal Jantung

Kedua oknum anggota TNI itu bertugas sebagai perakit bom berbahan peledak TNT dan RDX. Ternyata keduanya merupakan orang bermalasah.

Terungkap motif penyerangan bom terhadap gedung BEJ itu adalah ekonomi, di mana sebelum melakukan aksinya uang milik Tengku Ismuhadi sebanyak Rp325 juta dan Rp100 juta milik Ibrahim Manaf ditukar ke pecahan Dollar Amerika Serikat.

Dipilihnya BEJ sebagai sasaran terorf untuk merusak kondusifitas dan perekonomian Indonesia sehingga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menjadi anjlok.

Sehingga, jika aksinya tersebut berhasil harga Dollar akan mahal dan mereka akan memanfaatkannya dengan menukar kembali uang pecahan Dollarnya ke Rupiah yang keuntungannya dari selisih harga.***

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x