BMKG Optimalkan Kanal Media, Tingkatkan Sistem Peringatan Dini Multibencana, Dwikorita: Kerjasama Lebih Erat

- 6 Oktober 2023, 15:22 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam FGD Lemhanas dan RRI di Jakarta.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam FGD Lemhanas dan RRI di Jakarta. /Humas/BMKG
 
 
MEDIA PAKUAN- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya memperkuat sistem peringatan dini multibencana. Terutama dengan memanfaatkan berbagai kanal media untuk memastikan informasi peringatan dini sampai kepada masyarakat luas.
 
Khususnya di Daerah 3T, yakni daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal.

Upaya ini melibatkan peningkatan teknologi, kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta kerjasama erat dengan media.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, informasi dan peringatan dini dari BMKG akan berhenti di tingkat propinsi atau kabupaten sesuai dengan perundangan yang berlaku.
 
BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  bertanggung jawab untuk meneruskan informasi ini kepada warga masyarakatnya. Namun, terkadang informasi ini dapat terputus, terutama di daerah terpencil.
 
Baca Juga: BNNK Sukabumi Lakukan Test Urine, 55 Orang Petugas Lapas Kelas II Nyomplong di Uji, Erza: Negatif Seluruhnya.

Sesuai dengan perundangan yang berlaku, kata dia dalam rantai Peringatan Dini secara menyeluruh dari ujung ke ujung (end to end), informasi dan peringatan dini dari BMKG akan berhenti di Tingkat Propinsi atau Kabupaten, yaitu di BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana di Daerah.
 
"Kemudian BPBD yang bertanggungjawab untuk meneruskan ke warga masyarakatnya, terutama yang berada di lokasi terdampak. Yang menjadi persoalan adalah informasi tersebut dapat terputus dan tidak berhasil tersambung untuk diteruskan kepada masyarakat oleh BPBD (Pemerintah Daerah), khususnya yang berada di daerah terpencil," ungkap Dwikorita dalam FGD Lemhanas - RRI di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk mengatasi masalah ini, BMKG telah mengambil berbagai langkah, termasuk:
 
 
Pemanfaatan Aplikasi Info BMKG: BMKG telah menggencarkan penyebarluasan peringatan dini melalui aplikasi Info BMKG di telepon genggam.

Kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI): BMKG menjalin kerjasama dengan RRI dengan harapan bahwa siaran RRI dapat menjadi solusi terputusnya informasi peringatan dini dan menjangkau daerah-daerah terpencil.

Kerjasama dengan Radio Lokal dan Radio Komunitas: BMKG juga berkolaborasi dengan radio-radio lokal dan radio komunitas di daerah-daerah untuk memastikan informasi peringatan dini tersebar luas.

Dwikorita menekankan pentingnya waktu (golden time) dalam situasi peringatan dini, terutama dalam kasus gempa bumi dan tsunami.
 
Baca Juga: Link Live Streaming Persikabo 1973 VS Persis Solo pada Pekan Ke 15 BRI Liga 1, Saksikan Sekarang di Vidio

Rentang waktu yang sempit antara peringatan dini dan kedatangan bencana membuat penyebaran informasi yang cepat menjadi krusial.

Semakin cepat informasi ini sampai kepada masyarakat, semakin besar kesempatan untuk menyelamatkan diri dan mengurangi risiko korban jiwa.

"Kami menggunakan semua kanal untuk mendiseminasikan informasi peringatan dini, tidak cuma terfokus pada 1 jenis media. Dengan begitu, gap antara yang menerima dan tidak menerima informasi dapat semakin kecil sehingga risiko bencana dapat semakin ditekan,"ujarnya Dwikorita.

Selain untuk penyebaran informasi peringatan dini, kerjasama dengan media juga bertujuan untuk meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat dan melawan penyebaran berita palsu (hoax) yang seringkali menimbulkan ketakutan.
 
Baca Juga: Link Live Streaming RANS Nusantara FC VS PSIS Semarang pada Pekan Ke 15, :Saksikan Sekarang di Indosiar

Dwikorita mencontohkan kasus tsunami di Jepang pada tahun 2011, di mana berbagai media termasuk TV, radio AM, dan radio FM ikut menyebarluaskan peringatan dini. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya informasi peringatan dini dalam situasi bencana.

Dengan langkah-langkah ini, BMKG berupaya meningkatkan efektivitas sistem peringatan dini multibencana dan memastikan bahwa informasi yang akurat dan cepat sampai kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap bencana.

"Saat tsunami Jepang 2011 lalu, selain TV NHK, ada 122 stasiun TV, 24 radio AM, dan 25 radio FM yang ikut menyebar luaskan peringatan dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi peringatan dini bisa segera sampai kepada masyarakat," pungkasnya.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah