Sisternet Berbagi Kiat Kembangkan Bisnis dan Dorong Peran Perempuan di Dunia Kerja

- 18 Juni 2023, 12:05 WIB
Group Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi (tengah) bersama anak-anak dari Panti Asuha Kurnia Asih Bandung, Kamis (15/06).
Group Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi (tengah) bersama anak-anak dari Panti Asuha Kurnia Asih Bandung, Kamis (15/06). /FOTO ISTIMEWA

Dita mengatakan, saat ini, perempuan baru memegang 28% kepemimpinan di sektor publik dan privat. Padahal, kesempatan antara laki-laki dan perempuan itu pada dasarnya sama, tetapi stigma masyarakat yang menciptakan perbedaan itu.

Dalam pembentukan konsep smart city di IKN sendiri, kami sangat memperhatikan user persona yang berasal dari perempuan dan anak-anak. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan dalam menciptakan smart city agar semua nyaman.

Sebagai contoh, saat ini kami sedang mengembangkan program “Coding Mom”, program khusus bagi perempuan untuk mendorong peningkatan kapabilitas perempuan yang berada di IKN. Harapannya, perempuan-perempuan ini dapat meningkatkan literasi digital terlebih dahulu.”

Sementara itu, pemilik rumah makan Imah Babaturan di Bandung, Anggiya Bonita, bercerita mengenai bagaimana kiat melewati masa sulit sebagai seorang women-preneur.

Bagaimana mengembangkan strategi yang dapat mendorong kemajuan bisnisnya, hingga strategi yang digunakan untuk memberdayakan orang-orang sekitarnya. 

 Dia percaya bahwa dalam menjalankan bisnis ini, seorang perempuan diberikan keuntungan dalam hal kemampuannya untuk mengatur strategi yang dibutuhkan.

“Energi feminin mengalir deras dalam proses membangun bisnis rumah makan ini. Termasuk dalam strategi membentuk promo, proses melayani pelanggan, hingga mengatur keuangan. Rumah makan yang kami bangun ini pun bahkan telah beberapa kali mengalami kerugian sebelum berkembang menjadi seperti sekarang ini”, lanjut Anggiya.

Saat ini, struktur di XL Axiata sendiri sangat memungkinkan perempuan untuk memperoleh kesempatan bekerja yang sama dengan laki-laki. Dari segi penghasilan pun, sudah tidak ada kesenjangan lagi.

Sejauh ini, perusahaan terus melihat peluang dari sudut yang berbeda, untuk mencapai prinsip dan standar Environmental, Social, serta Corporate Governance (ESG) dengan melatih perempuan, mendukung kemajuannya, hingga meningkatkan representasi perempuan pada jenjang tata kelola dan pengambilan keputusan.

Di tahun 2023, Sisternet akan menjangkau dan mendukung 1 juta perempuan hingga ke pelosok Indonesia.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah