Kuartal II, Ekonomi Indonesia Terdampak Covid-19

- 3 Agustus 2020, 14:52 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Galih Nur Wicaksono/Antara News

MEDIA PAKUAN-Ekonomi Indonesia diperkirakan terdampak pandemi Covid-19. Pada kuartal II/2020, diperkirakan terkontraksi berkisar -4 hingga -6 persen. Padahal pertumbuhan ekonomi di lima tahun terakhir berada di rata-rata 5 persen. "Akibat Covid ekonomi sudah turun 2,9 persen. Kita semua prediksi ekonomi Indonesia di kuartal II/2020 tumbuh negatif, kita melihat negatif 4 sampai 6 persen," kata mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013-208, Agus Martowardojo dalam acara diskusi secara virtual, Senin 3 Agustus 2020.

Dia mengungkapkan, dalam 3 tahun terakhir defisit anggaran APBN tidak pernah sampai di angka 2,6 persen. Namun, karena Covid-19 pemerintah telah memperlebar defisit APBN yang tadinya di 1,7 persen melonjak ke 6,3 persen.

Agar terhindar dari resesi, Mantan Menteri Keuangan mengatakan, kedisiplinan akan protokol kesehatan harus segera ditingkatkan. Apalagi, tantangan akan semakin besar jika second wave (gelombang kedua) pandemi Covid-19 terjadi."Berhasil atau tidaknya upaya stabilisasi ekonomi ini tergantung pada kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Dia memprediksi kinerja perekonomian pada kuartal III bisa tumbuh positif, walaupun hasilnya akan negatif. Untuk itu, ia kembali menekankan agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan ."Ini merupakan tantangan yang besar,” ujarnya.

Baca Juga: 10 Kasus Baru COVID-19 Kota Sukabumi Berasal Dari Satu Kantor

Menurutnya, mengatasi persoalan ini tidak bisa hanya mengandalkan pada pemerintah. Seluruh komunitas dan masyarakat harus bersatu untuk menyadarkan pentingnya protokol kesehatan. “Seperti pakai masker, karena ekonomi harus jalan," tandasnya.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi sinyal Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Ia bahkan memprediksi ekonomi Indonesia -3,4 persen pada kuartal II 2020 dan -1 persen pada kuartal berikutnya.

Berita ini disadur dari Galamdeia.com berjudul"Indonesia Nyaris Terjerumus Jurang Resesi, Mantan Gubernur BI Sodorkan Obatnya"

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi sinyal Indonesia akan masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Ia bahkan memprediksi ekonomi Indonesia -3,4 persen pada kuartal II 2020 dan -1 persen pada kuartal berikutnya.

Mengutip riset Morgan Stanley bertajuk Asia Economic Mid Year Outlook, ekonomi Indonesia diproyeksi -5 persen pada kuartal II 2020 dan -1,5 persen pada kuartal III 202.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Kulit Kering

Begitu juga dengan Malaysia. Morgan Stanley meramalkan ekonomi Negeri Jiran itu terkontraksi hingga 13 persen pada kuartal II 2020 dan -6 persen pada kuartal III 2020.

Lalu, ekonomi Filipina sudah tercatat minus sebesar 0,2 persen pada kuartal I 2020. Negara tersebut diprediksi kembali terkontraksi pada kuartal II 2020 sebesar 14 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada Thailand. Ekonomi negara tersebut tercatat -1,8 persen pada kuartal I 2020. Kemudian, Morgan Stanley memprediksi ekonomi Thailand minus hingga 10 persen pada kuartal II 2020.

Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Telur Agar Tahan Lama

Selanjutnya, World Economic Outlook (WEO) memprediksi ekonomi Indonesia terkontraksi 3,1 persen pada kuartal II 2020. Kemudian, ekonomi mulai membaik pada kuartal III 2020 meski masih diramalkan minus sebesar 0,3 persen.

Lalu, pertumbuhan ekonomi Malaysia diramalkan minus 8 persen pada kuartal II 2020. Ekonomi Negeri Jiran itu diproyeksi kembali tertekan pada kuartal III 2020, yakni -3,8 persen.(***)

 

 

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah