Pernah Jadi Korban Perundungan, Ridwan Kamil Mengutuk Kasus Bullying Bocah SD di Tasikmalaya hingga Meninggal

- 23 Juli 2022, 14:15 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Tangkap layar YouTube Najwa Shihab.

MEDIA PAKUAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara atas kasus bullying yang menimpa seorang bocah Sekolah Dasar (SD) di kabupaten Tasikmalaya hingga menyebabkan meninggal dunia.

Kasus bullying atau perundungan, diakui Ridwan Kamil pernah dialaminya ketika masih mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Atas pengalaman pahit yang dialaminya, Ridwan Kamil pun turut menyikapi kasus serupa yang terjadi di Singaparna Tasikmalaya.

Baca Juga: TransJakarta Adakan Layanan Khusus di Hari Peresmian JIS, Jakarta Utara

"Kasus perundungan telah terjadi sejak dulu. Saya adalah salah seorang korban bully atau perundungan," ucap Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

"Saya mengalami bully saat zaman SMP. Saya bisa bilang, sebagai survivor dari bully. Ya, Pak Gubernur ini korban bully. Jadi, saya merasakan betul rasanya dibully," tuturnya.

Ridwan Kamil pun mengecam keras tindakan bullying di Tasikmalaya hingga menyebabkan korban depresi dan berujung meninggal dunia.

Baca Juga: Satir! Tanggapi Netizen, Al-Kalbani : 'Betapa Aibnya, Seorang Imam Al-Haram Makan popcorn!?'

"Saya berharap kejadian seperti ini mudah-mudahan tidak terulang lagi. Dan, tetap harus ada sanksi konsekuensi kepada yang melakukan perundungan walaupun masih di bawah umur. Tentu, dengan asa asas kepatutan kemanusiaan tapi tetap harus ada pelajaran," ungkapnya.

RK menegaskan peristiwa di Singaparna Tasikmalaya harus menjadi perhatian khusus lingkungan terdekat yakni sekolah baik itu guru maupun kepala sekolah.

"Mereka harus bertanggung jawab penuh karena orangtua menitipkan anaknya ke sekolah untuk dijaga, diedukasi," pungkasnya.

Selain pihak sekolah, Ridwan Kamil menekankan prean orang tua di rumah juga harus menjadi benteng pertahanan untuk mencegah kasus bullying terjadi.

Baca Juga: Kerap Kontroversial, Mantan Imam Masjidil Haram Kembali Mendapat Cibiran Warga Arab

"Di rumah, orangtua adalah guru. Di sekolah, guru itu orangtua," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, atas kasus yang telah terjadi ini, Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar telah berkoordinasi dengan Unit PPA Kabupaten Tasikmalaya.

"Kejadian akhir Juni. Katanya sudah selesai difasilitasi RT dan RW setempat secara kekeluargaan. Tapi, tak ada penanganan terhadap korban. Tidak ada laporan ke Unit PPA setempat sehingga si anak depresi berat karena malu, lalu sakit, dan meninggal," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, Anjar Yusdinar.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: pikiran-rakyat com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x