Kasus Hepatitis Misterius Landa Anak Indonesia, Menko PMK Muhadjir Effend: Biaya Ditanggung BPJS

- 9 Mei 2022, 13:15 WIB
Kasus Hepatitis Misterius Landa Indonesia, Menko PMK Muhadjir Effend: Biaya Ditanggung BPJS
Kasus Hepatitis Misterius Landa Indonesia, Menko PMK Muhadjir Effend: Biaya Ditanggung BPJS /ILustrasi/PIxabay

MEDIA PAKUAN - Sebelumnya penyakit misterius hepatitis yang menjangkiti anak-anak heboh di Israel, Inggris dan negara Eropa lainnya.

Pada Jumat, 6 Mei 2022, dilaporkan sedikitnya ada empat anak Indonesia yang meninggal akibat terpapar hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau hepatitis misterius.

Melansir dari Kementrian Kesehatan, menurut Sekertaris Dinas jendral Kesehatan Siti Tarmizi hingga saat ini penyebab hepatitis misterius itu belum diketahui sejak muncul pada 15 April lalu di Indonesia.

Baca Juga: Raja Salman di Larikan Ke RS Spesialis King Faisal

Hal ini menjadi perhatian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Namun, IDAI belum merekomendasikan Kemendikbud untuk menunda sekolah pembelajaran tatap muka (PTM). Itu terkait dengan ditemukannya kasus hepatitis misterius di Indonesia.

Ketua Umum PP IDAI, Piprim Yanuarso mengatakan, rekomendasi tersebut belum diberikan lantaran urgenitas hepatitis misterius belum tinggi. Pasalnya, hingga kini, belum ada kepastian apa penyebab dan cara penularan sakit itu.

Piprim mengatakan, jika hasil pasti apa penyebab kasus hepatitis misterius sudah diketahui, maka IDAI akan segera mengeluarkan rekomendasi secepatnya. Rekomendasi itu berkaitan mengenai apa yang harus dilakukan pihak terkait, salah satunya jajaran pendidikan.

Baca Juga: Sempat Dukung Ukraina, Mural Zelensky di Gedung-gedung Polandia Mulai Dihapus

"Kami para pakar di IDAI masih terus berkoordinasi dengan pihak Kemenkes untuk terus menganilsa, meneliti, dan mengamati apa penyebab pastinya. Kalau sudah kelar, akan ada rekomendasi secepatnya, masyarakat diimbau jangan panik berlebihan," ujar Piprim dalam diskusinya di instagram @idai_ig, dilansir Mediapakuan pada Senin, 9 Mei 2022.

Meski demikian belum ada rekomendasi resmi terkait sekolah daring (online) lagi. Anak usia 16 tahun ke bawah dinilai paling rentan. Kebanyakan dari virus-virus dugaan, penularannya melalui saluran cerna dan saluran napas.

Pemerintah pun meminta masyarakat waspada dan segera melakukan pemeriksaan bila ada gejala.

Menko PMK Muhadjir Effendy pun memastikan seluruh biaya RS terhadap pasien anak bergejala ichterus (kuning) dan hepatitis ditanggung oleh BPJS Kesehatan.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah