Di Tengah Ketegangan Rusia Ukraina, SBY Sampaikan Pesan Perdamaian Lewat Lukisan

- 4 Maret 2022, 13:49 WIB
Lukisan SBY yang baru-baru ini diposting melalui laman Instagram almarhumah istrinya, @aniyudhoyono
Lukisan SBY yang baru-baru ini diposting melalui laman Instagram almarhumah istrinya, @aniyudhoyono /Instagram/@aniyudhoyono/
MEDIA PAKUAN - Di tengah ketegangan perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pesan perdamaian melalui lukisan.

Lukisan SBY ini diunggah melalui laman Instagram almarhumah @aniyudhoyono, yang kini dikelola oleh SBY dan timnya.

Dalam postingannya di hari Jumat, 4 Maret 2022, SBY memposting lukisan yang menggambarkan sebuah serangan militer (air strike) di sebuah kota.
 
Baca Juga: Rusia Peringatkan Tentara Bayaran Barat akan Dituntut sebagai Penjahat: Bukan Tawanan Perang

SBY mengonfirmasi bahwa lukisan yang dirinya buat bukan pertempuran atau bagian dari perang yang saat ini berkecamuk di Ukraina.

"Melalui lukisan ini, saya ingin menyampaikan pandangan sederhana saya tentang damai dan perang," tulisnya dalam postingan tersebut.

Dalam deskripsi postingan, ia memberikan pandangannya.

Menurutnya di masa damai, perang kerap dipikirkan bahkan direncanakan untuk mencapai kepentingan politik.

"Kepentingan ini sering didefinisikan sebagai kepentingan nasional, khususnya "National Security Interest"," kata SBY.
 
Baca Juga: Pembangkit Nuklir Ukraina Dihancurkan Rusia, Zelensky dan Biden Diskusi

"Namun, ketika peperangan sudah benar-benar terjadi, banyak yang kemudian ingat damai. Karenanya, sering ada prakarsa untuk melakukan gencatan senjata, diikuti dengan penyelesaian secara politik," lanjutnya. 

"Saya pribadi, kalau bisa memilih, dalam mencapai kepentingan nasional tidak harus dilakukan melalui perang," ungkapnya.

SBY juga mengingatkan bahwa ada prinsip "War of Necessity" atau perang memang perlu dilaksanakan oleh sebuah negara, dan ada "War of Choice" atau perang sebagai pilihan (salah satu cara untuk mencapai tujuan). Dari kedua prinsip tersebut, setiap pemimpin politik di sebuah negara memiliki hak untuk menimbang-nimbang dan memilihnya.

Lanjutnya, ia menyatakan setuju dengan adagium bahwa perang adalah jalan terakhir apabila tidak ada cara lain untuk mempertahankan kepentingan bangsa yang paling tinggi tingkatannya, atau biasa disebut "suvival interest".
 
Baca Juga: Heran, Jamaah Umroh ini Menangis Histeris dan Muntah Muntah Saat Akan Berangkat ke Tanah Suci, Kerasukan?

Namun, dirinya memberi pengecualian bahwa hal ini bisa dilakukan jika kedaulatan dan keutuhan wilayah tersebut benar-benar terancam.

Begitupun, dalam mempertahankan kepentingan nasional Indonesia, SBY berharap bahwa kita tidak perlu melakukan peperangan.

"Semoga Indonesia mendapatkan cara yang juga efektif tanpa harus melakukan perang." pungkasnya. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Instagram @aniyudhoyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x