Maka dari itu masyarakat memikirkan masa depan anak-anak mereka sehingga berinisiatif untuk mendirikan sebuah sekolah. Hingga kini, sekolah tersebut memiliki 40-50 siswa.
Tetapi setelah pembelajaran berjalan sekitar setahun, para tenaga pendidik mulai tidak ada kabar dan jarang mengunjungi sekolah tersebut, 4-5 tahun akhir ini tenaga pengajar tidak ada lagi yang datang untuk mengunjungi sekolah.
Dengan kejadian itu, sehingga siswa yang ada di sekolah tersebut tidak dapat lagi menerima pendidikan yang selayaknya
Status sekolah pun saat ini belum jelas karena pihak swasta ini tidak ada lagi tindak lanjutnya sehingga bisa dikatakan bahwa sekolah ini tidak mempunyai status dari pihak apapun baik dari dinas pendidikan maupun yayasan atau sekolah swasta.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-23 pada Kualifikasi Piala Asia 2022
Ditambah dengan adaanya pandemi Covid 19 membawa cerita yang memilukan bagi warga Dusun Bombang, kelambatan pemerintah dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana di tahun 2020 hingga sekarang.
Namun membuatku sedikit heran adalah pihak pemerintah yang tidak melihat kondisi pendidikan disana, seharusnya pihak pemerintah memperhatikan daerah-daerah terpencil seperti Bombang untuk di berikan pelayanan publik baik pendidikan, kesehatan dan pelayanan administrasi dan sebagainya.
Berharap bahwa pemerintah meninjau kembali daerah terpencil ini dikarenakan mereka punya hak yang sama dengan daerah lain, mereka masih warga negara Indonesia sepatutnya pemerintah berlaku adil. ***