Sedangkan varian Lamba telah terdeteksi di 42 negara. Kemudian, varian Mu yang lebih cepat menular tercatat di 49 negara. Budi melanjutkan, dua varian itu lebih kebal terhadap vaksin.
"Analisa secara scientific masih dilakukan apa dampaknya. Tapi yang paling sering keluar di jurnal-jurnal bahwa kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan tubuh kita. Sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap dua varian ini," jelasnya.
Baca Juga: Netizen Kena Prank! Bukan Calon Istri, Zikri Daulay Kenalkan Ini Pada Publik
Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan. Varian ini diketahui kebal terhadap vaksin Covid-19 dan juga mampu cepat bermutasi.
"Varian ini mutasinya banyak sekali. Sama seperti yang lainnya, bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," pungkasnya.***