Presiden Bilang Pembangunan di Indonesia Masih Terjadi Kesenjangan, Ini yang Akan Dilakukan

- 27 Mei 2021, 18:40 WIB
Jokowi Minta Hentikan Perdebatan Impor Beras Karena Bisa Pengaruhi Harga Gabah di Tingkat Petani.
Jokowi Minta Hentikan Perdebatan Impor Beras Karena Bisa Pengaruhi Harga Gabah di Tingkat Petani. /@jokowi/Instagram/
 
MEDIA PAKUAN-Pembangunan di Indonesia masih mengalami kesenjangan. 
 
Menurut Joko Widodo, hal itu terjadi karena adanya kekurangan dalam kualitas perencanaan atau kurang optimal.
 
"Kualitas perencanaan perlu harus ditingkatkan. Saya melihat masih ada program yang tidak jelas ukuran keberhasilan-nya dan sasarannya. Anggaran yang mau disasar apa, sehingga tidak mendukung pencapaian dari tujuan dan tidak sinkron dengan program atau kegiatan lain, sehingga kesenjangan antara arah pembangunan pusat dengan daerah masih terjadi," kata Presiden, sebagai mana dikutif dari Youtube resmi Sekretariat Presiden di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan saat Presiden dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis, 27 Mei 2021
 
Disampaikan, saat malakukan penenelusuran, Presiden masih menemukan adanya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, seperti waduk tanpa saluran irigrasi primer, sekunder dan tersier, hingga pelabuhan tanpa akses jalan.
 
"Saya melihat, saya ini di lapangan terus. Ada waduk nggak ada irigasi-nya, irigasi primer, sekunder, tersier, nggak ada. Ada membangun pelabuhan baru, nggak ada akses jalan ke situ, apa-apaan. Bagaimana pelabuhan bisa digunakan," kata jokowi.
 
Jokowi akan terus memantau pembangunan di daerah, apalagi jika ada penyebabkan tidak optimalnya daya ungkit program apalagi  merugikan masyarakat.
 
"Karena itu saya perintahkan, saya instruksikan agar BPKP dan APIP kementerian/lembaga dan daerah mengawal dari hulu sejak awal, pada saat perencanaan," katanya.
Presiden menegaskan, seluruh jajaran pemerintahan agar tidak mengulang-ulang perencanaan dari tahun-tahun sebelumnya yang mengakibatkan tidak adaptif dengan situasi yang ada.
 
"Sekali lagi dalam 3 tahun ini, apalagi adanya pandemik, disrupsi arus gelombang perubahan betul-betul nyata, bergerak dengan cepat sekali sehingga semua harus adaptasi dengan arus gelombang perubahan itu," ujarnya.***
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x