MEDIA PAKUAN - Diduga geram karena tak direstui nikah, seorang anak tega memenggal kepala ayah kandungnya sendiri.
Selain itu, mirisnya pelaku juga menenteng kepala korban (ayahnya) yang dibungkus karung dan dibawa keliling kampung.
Insiden sadis tersebut dibenarkan oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Sunggoro.
Dirinya mengatakan identitas pelaku berinisial K berusia 25 tahun yang merupakan warga Lampung Tengah, Lampung.
Popon mengatakan kini status hukum K masih menunggu hasil observasi di rumah sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung.
"Status saat ini kita sedang tunggu observasi dari Rumah Sakit Jiwa," katanya seperti dikutip dari pmjnews.com pada Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga: Anies Baswedan Dipilih Anak Muda Maju Pilpres 2024, Ferdinand Hutahaean Meradang Sebut Kaum Qadrun
Ia mengatakan pihak kepolisian telah mengirimkannya ke pihak RSJ lampung karena ada informasi K mengalami gangguan Jiwa.
"Jadi kemarin Senin (22/3/2021), saya arahkan Pak Kapolsek untuk segera melakukan observasi dulu di RSJ Provinsi Lampung, di daerah Pesawaran," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini, ikut menjelaskan kronologi insiden sadis tersebut.
“Ya, kepala korban (kepala ayahnya) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, ‘Bapakku mati. Bapakku mati’,” kata Hotini.
Baca Juga: Masjid Akan Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19, Wakil DPR: Tidak Perlu Diributkan
Ia mengatakan semula kejadian ini diketahui oleh istri korban Ningsih yang berusia 55 tahun yang baru selesai mandi.
Hotini mengungkap sebelum kejadian korban dan Ningsih baru saja pulang dari sawah.
Sepulang dari sawah Ningsih bergegas mandi sedangkan korban duduk di bagian belakang rumah.
“Istri korban langsung keluar kamar mandi karena mendengar suara gaduh di bagian belakang rumahnya. Dia terkejut melihat tubuh sang suami bersimbah darah dan tanpa kepala,” tutur Hotini.
Baca Juga: 6 Sanksi yang Dilontarkan Negara-Negara Besar Dunia Kepada Junta Militer Myanmar, Simak Daftarnya
Sontak Ningsih terkejut melihat tubuh suaminya bersimbah darah dan tanpa kepala.
Ningsih kemudian menjerit dan meminta tolong kepada warga sekitar yang langsung berdatangan ke rumah korban.
Warga yang datang juga terkejut dan histeris dan langsung melaporkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.***