Mengerikan! Fakta Penyebab Kecelakaan Bus di Sumedang Diungkap Korlantas Polri

- 13 Maret 2021, 13:53 WIB
Bangkai bus parawisata Sri Padma Kencana yang masuk jurang di jalur Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang
Bangkai bus parawisata Sri Padma Kencana yang masuk jurang di jalur Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang /kabar-priangan.com/ DOK/

MEDIA PAKUAN - Peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sekitar tanjakan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi duka mendalam di bulan ketiga tahun ini.

Selain menyisakan duka, banyak pula yang penasaran akan penyebab kecelakaan bus di Sumedang tersebut.

Berkaitan dengan itu, Korlantas Polri sebenarnya telah mengungkap fakta penyebab kecelakaan bus Sri Padma Kencana di Sumedang.

Baca Juga: Siap Lawan Moeldoko Habis-habisan, Wakil Ketua KPK Bambang WIdjojanto Bela AHY

Seperti yang telah diketahui, bus Sri Padma Kencana masuk jurang saat sedang dalam perjalanan di daerah Sumedang, Jawa Barat, pada hari Rabu, 10 Maret 2021 sekitar pukul 18.30 WIB.

Bus tersebut membawa rombongan wisata religi dari SMP IT Muawanah, salah satu SMP swasta di Kabupaten Subang.

Sebanyak 29 orang telah menjadi korban dan meninggal dunia, serta puluhan orang lainnya harus dirawat di rumah sakit karena menderita luka-luka akibat kecelakaan ini. 

Baca Juga: 3 Program Bansos Kemensos Ini Bisa Didapat dengan Hanya Menggunakan KTP saja, Ini Panduan Lengkapnya

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Kushariyanto mengatakan, kecelakaan ini sebenarnya bermula saat bus hilang kendali kontur jalan yang menurun panjang dan menikung.

"Sopir ini banting setir ke kiri. Dia sempat muter kena guard rail ini. Jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," katanya seperti dikutip dari PMJ News, Sabtu 13 Maret 2021.

Lebih lanjut Kushariyanto menjelaskan, dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), salah satu faktor yang menyebabkan bus tersebut hilang kendali karena kelebihan muatan penumpang. 

Baca Juga: Bela Guru Posting Jalan Rusak Sukabumi, Netizen Murka Serang Ridwan Kamil dan Wikipedia

"Penumpangnya 66 orang yang notabene di situ harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk. Namun petugas masih melakukan penyelidikan dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA)," jelasnya.

Ia menyebut sopir bus diduga tidak mengenal kondisi jalur yang akan dilaluinya. Sopir bus menggunakan google maps untuk menentukan jalan yang akan dilaluinya.

"Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang ini sebenarnya tidak untuk digunakan oleh kendaraan bus besar," ujarnya.

Baca Juga: Bisa Dapat BLT Rp3,5 Juta dari Program Kartu Prakerja Gelombang 14, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Kushariyanto juga menyebut Bus pariwisata Sri Padma Kencana ini telat melakukan uji KIR, dan belum mengajukan izin dalam sistem perizinan angkutan umum dan multimoda.

"Bahkan bus ini juga tak ada izin usaha pariwisatanya, perizinan seharusnya sudah wajib dilakukan bagi setiap perusahaan atau pelaku usaha yang bergerak di bidang transportasi," terangnya. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x