"Sopir ini banting setir ke kiri. Dia sempat muter kena guard rail ini. Jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," katanya seperti dikutip dari PMJ News, Sabtu 13 Maret 2021.
Lebih lanjut Kushariyanto menjelaskan, dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), salah satu faktor yang menyebabkan bus tersebut hilang kendali karena kelebihan muatan penumpang.
Baca Juga: Bela Guru Posting Jalan Rusak Sukabumi, Netizen Murka Serang Ridwan Kamil dan Wikipedia
"Penumpangnya 66 orang yang notabene di situ harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk. Namun petugas masih melakukan penyelidikan dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA)," jelasnya.
Ia menyebut sopir bus diduga tidak mengenal kondisi jalur yang akan dilaluinya. Sopir bus menggunakan google maps untuk menentukan jalan yang akan dilaluinya.
"Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang ini sebenarnya tidak untuk digunakan oleh kendaraan bus besar," ujarnya.
Kushariyanto juga menyebut Bus pariwisata Sri Padma Kencana ini telat melakukan uji KIR, dan belum mengajukan izin dalam sistem perizinan angkutan umum dan multimoda.
"Bahkan bus ini juga tak ada izin usaha pariwisatanya, perizinan seharusnya sudah wajib dilakukan bagi setiap perusahaan atau pelaku usaha yang bergerak di bidang transportasi," terangnya. ***