Network
MEDIA PAKUAN - Kembali Gunung Merapi kembali mengancam dengan mengeluarkan guguran lava pijar, bahkan menurut pengamatan jarak luncur mencapai 1.2 km.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tersebut mengeluarkan 12 kali guguran lava pijar pada Selasa mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pagi tadi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengungkapkan selain guguran lava pijar, Merapi juga mengalami 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 milimeter (mm) selama 10 hingga 128 detik.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi pula dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-30 milimeter (mm) selama 12 hingga 15 detik.
Di samping itu, asap kawah pada saat terjadi peristiwa tersebut terpantau berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Sementara cuaca disekitar Merapi cerah berawan, angin bertiup sedang ke arah timur dengan suhu udara 14-23 derajat Celsius, kelembaban udara 71-78 persen dan tekanan udara 834-945 mmHg.
Sementara untuk periode pengamatan Senin, 22 Februari kemarin pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mencatatkan 47 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi berada pada Level III atau Siaga.
Adapun wilayah wilayah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih, diperkirakan akan terdampak Guguran lava dan awan panas tersebut.
Baca Juga: BANJIR! BPBD DKI Jakarta Himbau Mengosongkan Basement Gedung Bila Hujan dengan Intensitas Tinggi
Kemudian jika terjadi letusan, semburan material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak Merapi.
Seperti diketahui bahwa Gunung Merapi telah dinaikkan level status Siaga pada 5 November 2020 lalu.
Hingga saat ini status Merapi masih dalam level III atau siaga.***
