MEDIA PAKUAN - Kasus aksi bunuh diri di Jepang makin meningkat. Bahkan aksi yang didominasi kaum hawa cenderung naik seiring wabah pandemi Covid-19 masih belum meredam.
Bahkan sangat drastis dalam satu dekade terakhir di negara sakura kebanyakan dilakukan oleh wanita.
Jumlah wanita yang bunuh diri pada tahun 2020 melonjak dibandingkan laki-laki. Hal tersebut terjadi ditengah tekanan emosional dan keuangan akibat pandemi COVID-19.
Meskipun kasus bunuh diri memiliki sejarah panjang di Jepang. Namun jumlah ini mengkhawatirkan makin meningkat.
Di Jepang bunuh diri sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau tidak terhormat.
Tingkat bunuh diri di Jepang telah lama menduduki peringkat puncak dari negara-negara lainnya di dunia.
Selama bertahun-tahun disarankan untuk mencari bantuan tenaga psikologis. Sebelumnya langkah tersebut kerap dipandang sebelah mata.
Bahkan usulan tersebut tidak dihiraukan oleh masyarakat di Jepang.
Baca Juga: Segera Ketahui Cara Mendapatkan Token Listrik Gratis 2021, Login www.pln.co.id dan Buka PLN Mobile
Namun ketika bunuh diri warga Jepang mencapai puncaknya pada 2003 dengan jumlah kasus sebanyak 34.427.
Pemerintah yang khawatir akhirnya membuat program pencegahan komprehensif sejak 2007.
Dilansir dari Reuters, dari data kepolisian Jepang yang diterbitkan pada tanggal 22 Januari 2021 menunjukkan jumlah kasus bunuh diri mencapai 20.919 kasus.