Mengerikan!Dampak Pandemi Covid-19 Belum Mereda, Aksi Bunuh Diri di Jepang Meningkat: Didominasi Kaum Hawa

- 21 Februari 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri /Pixabay.com/
 
MEDIA PAKUAN - Angka bunuh diri di Jepang ternyata lebih besar dibanding kasus kematian karena pandemi Covid-19.
 
Diketahui sekira 20.191 kasus bunuh diri terjadi selama setahun terkahir di Jepang.
 
Sedangkan kasus kematian karen virus Covid-19 hanya mencapai 7.102 kasus.
 
Kesepian diduga menjadi alasan adanya dorongan melakukan bunuh diri di Jepang.
 
 
Untuk mengatasi hal tersebut Jepang mengangkat Tentsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian.
 
Sakamoto mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan secara konferenshif.
 
"kami akan melakukan pendekatan konferenshif untuk mengatur berbagai tindakan," katanya
 
 
Sementara itu, angka perempuan yang melakukan bunuh diri lebih dominan dibanding dengan laki-laki.
 
Angka perempuan mencapai 38 persen dan laki-laki 19 persen selama setahun.
 
Dialnsir dari Instagram @vera_aoki menurut Seorang ilmuwan feminis ini terjadi karena kesenjangan gender.
 
Perempuan di Jepang mengalami beban lebih tinggi saat pandemi karena harus kerja sekaligus mengurus rumah tangga.
 
 
Selain itu beban mental menjadi semakin parah karena Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
 
Bunuh diri juga menghantui remaja di Jepang sebab PSBB membuat mereka overthingking dengan masa depan.
 
Mereka juga tidak bisa nongkrong dengan teman yang membuat mereka kesepian.
 
Kesepian dan bunuh diri di Jepang punya kolerasi saat depresi orang Jepang cenderung menyendiri dan malu untuk meminta bantuan.
 
 
Akhirnya rasa kesepian menjadi dorongan untuk melakukan bunuh diri.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x