Penentu Awal Bulan Rajab 1442 Hijriah Akan Terlihat Pada Jum'at 12 Februari 2021, Simak Ciri-Ciri Berikut Ini

- 11 Februari 2021, 13:43 WIB
Ilustrasi bulan rajab
Ilustrasi bulan rajab /// tangkapan layar youtube.com / budiono dzb
 
 
MEDIA PAKUAN - Manusia sangat dimungkinkan untuk mengetahui penentuan waktu karena peredaran bulan mengelilingi bumi. Dan bumi mengelilingi matahari secara teratur.
 
Penentuan waktu awal bulan Hijriah sangat penting bagi umat Islam dalam menentukan waktu. 
 
Seperti menentukan waktu awal bulan Ramadan, hari raya Idulfitri, hari raya Idul Adha.
 
 
Menentukan awal bulan maupun awal tahun Hijriah didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi Bumi. 
 
Konjungsi geosentrik atau yang biasa disebut ijtima, yaitu sebuah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan bujur ekliptika Matahari berada di pusat Bumi.
 
Yaitu saat nilai bujur ekliptika matahari dan bulan berada tepat pada 323,2790. 
 
 
Dilansir dari situs BMKG, peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Kamis, 11 Februari 2021 masehi pukul 19.05 WIT.
 
Atau pada hari Jumat, 12 Februari 2021 masehi pukul 02.05 WIB atau pukul 03.05 WITA atau pukul 04.05 WIT.
 
Periode sinodis bulan konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 14 jam 6 menit.
 
 
Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati. 
 
Melihat waktu konjungsi dan matahari terbenam, bisa dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 12 Februari 2021 di wilayah Indonesia.
 
Di wilayah Indonesia pada tanggal 12 Februari 2021, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.57.18 WIT di Jayapura, Papua.
 
 
Dan waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.51.01 WIB di Banda Aceh. 
 
Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Rajab 1442 hijriah bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 12 Februari 2021. 
 
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Rajab 1442 Hijriah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 12 Februari 2021 tersebut.
 
Dalam perencanaan rukyat hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis. 
 
 
Selain hilal dan matahari yang posisinya berdekatan dengan bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. 
 
Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. 
 
Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamatBaca Juga: Hasil Penelitian Tim Astronomi, Ada Tanda Kehidupan di Planet Venus menganggapnya sebagai Hilal.
 
 
Pada tanggal 12 Februari 2021, dari sejak Matahari terbenam hingga bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5 derajat dari bulan.*** Samsun Ramlie
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x