Network
MEDIA PAKUAN - Ditemukan bangkai mamalia laut, ikan paus di Taman Nasional Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Bangkai tersebut ditemukan oleh tim patroli 'Smart Resort Bunaken' kemarin, Jumat, 29 Januari 2021.
Sampai saat ini, belum diketahui jenis ikan paus yang ditemukan di wilayah Taman Nasional Bunaken itu.
Baca Juga: Komandan ISIS Tewas Digempur Tentara Irak, Begini Kronologinya
Dilansir Media Pakuan dari Antara News pada Sabtu, 30 Januari 2021, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Genman Hasibuan menyatakan, kondisi ikan paus itu sudah rusak.
Maka dari itu, belum diketahui penyebab kematian ikan paus malang itu, karena kondisi fisiknya sudah fana.
"Bangkai paus yang ditemukan sudah sulit dikenali karena keadaannya sudah rusak, sehingga tidak diketahui penyebab kematiannya. Tim menemukan bangkai paus tersebut kemarin sore, saat melakukan patroli pengunjung," ungkap Genman.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dibikin Geleng Kepala, Ternyata Begini Penyebab Karawang Jadi Zona Merah
Bau yang ditimbulkan dari bangkai paus itu sangat mengganggu dan mencemari udara sekitar.
Maka tim patroli langsung menjauhkannya dari pemukiman warga, yakni dibawa ke hutan mangrove yang berada di perairan Alung Banua.
Setelah itu, bangkai pausnya diikat di pepohonan hutan mangrove agar tidak terbawa kemana-mana.
Baca Juga: Dijadwalkan Main Malam Ini: Real Madrid, Levante, Eibar, dan Sevilla akan Berebut Poin di La Liga
Ternyata kejadian ikan paus terdampar, bukan kali pertama di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pada 2014 lalu, berlokasi di perairan Tombariri, sedikit jauh dari wilayah Taman Nasional Bunaken bagian selatan, ditemukan juga paus terdampar.
Paus terdampar yang terdampar itu berjenis 'sperm whale' dengan nama latin 'physeter macrocephalus.'
Baca Juga: Ribuan Pelanggar Prokes Kota Palangka Raya Kena Sanksi, Satgas Covid-19: Tempat Usaha Terancam Dibubarkan
Sperm Whale yang ditemukan, memiliki panjang 12 meter dengan lebar 2 meter serta tinggi 2 meter juga.
Selain Sperm Whale, ditemukan juga paus kepala melon atau electra dolphin di perairan Kumu, SPTN Wilayah II pada 2 Desember 2018 lalu.
Paus yang memiliki nama latin peponocephala electra tersebut, memiliki panjang 2,7 meter dan memiliki berat 210 kilogram.***
