Network
MEDIA PAKUAN - Komandan pasukan pemberontak dan terorisme Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), Abu Yasar Al-Issawi, tewas dalam serangan militer Irak.
Pasukan pertahanan Irak menggempur bagian barat kota Kirkuk yang merupakan salah satu basis militan ISIS yang masih ada.
Operasi militer yang dilakukan pertahanan Irak tersebut sedikitnya melibatkan tiga unsur, yakni badan intelejen, badan anti terorisme, dan pasukan militer itu sendiri.
Pengerahan pasukan militer oleh pertahanan Irak itu dilancarkan setelah Amerika Serikat menarik pasukan militernya secara bertahap dari Irak.
Pasukan militer Amerika Serikat secara bertahap ditarik Pentagon dari seluruh pangkalan militer AS yang berada di Irak.
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi mengatakan, pasukan keamanan Irak telah membunuh seorang komandan senior ISIS.
Ia menyebut operasi tersebut tepat seminggu setelah bom bunuh diri kembar dilakukan oleh ISIS yang menewaskan puluhan orang warganya di kota Baghdad.
Akibat bom bunuh diri yang dilakukan militan ISIS itu sedikitnya 32 orang warga Irak tewas dan 100 orang lebih lainnya mengalami luka-luka.
"Dengan dipimpin intelijen operasi di Irak utara menewaskan Abu Yasar al-Issawi wakil komandan dan pimpinan ISIS di Irak," kata Mustafa Al-Kadhimi, seperti dikutip dari Voanews.com.
Sebelumnya pihak keamanan Irak merasakan ada tekanan ancaman yang meningkat terhadap negaranya setelah beberapa kali terjadi teror di Kota Bagdad.
Namun pengamat militer dan intelijen menilai, serangan yang terjadi di ibu kota Irak oleh militan ISIS itu merupakan sebuah kegagalan badan intelijen Irak.
Meskipun Irak kesulitan membasmi kelompok militan ISIS karena masih sangat bergantung pada persenjataan dan teknologi pengawasan Amerika Serikat, akan tetapi Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi berjanji akan membasmi habis kelompok militan teroris ISIS yang ada di wilayah negaranya
"Saya berjanji untuk mengejar teroris ISIS, kita akan membalas mereka dengan keras," ujarnya. *** (Samsun Ramlie)
