MEDIA PAKUAN - Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) merupakan satuan tempur darat dilingkungan TNI Angkatan Udara. Mereka menguasa kemampuan tempur di tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, setiap prajurit Paskhas diwajibkan minimal memiliki kualifikasi para komando (Parako).
Selain itu, prajurit Paskhas juga wajib menguasai kemampuan khusus. Mereka harus menguasai kematraudaraan sesuai dengan spesialisasi tempur angkatan udara.
Lalu bagaimana proses prajurit TNI Angkatan Udara yang baru masuk Kesatrian Pusat Pendidikan dan Latihan Paskhas.
Markas Kesatuan Lanud Sulaiman Pusdiklat Paskhas berada di Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dilansir dari situs TNI AU, prajurit yang pertama kali masuk Pusdiklat Paskhas akan dikarantina selama dua minggu. Mereka tidur hanya menggunakan tenda darurat.
Prajurit harus mampu melewati tradisi yang diberikan oleh Pusdiklat Paskhas. Tradisi kesatuan merupakan syarat awal untuk masuk atau berdinas di Pusdiklat Paskhas.
Kegiatan ini bukan merupakan sebuah tindakan hukuman. Namun hanya merupakan sebuah tradisi masuk kesatrian.
Tujuannya agar menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap satuan. Termasuk lebih mengenal, dan mendalami arti penting memasuki kesatrian baru.
Apalagi sebelumnya prajurit masih menyandang Eks Komando (Eksko) ataupun sebagai prajurit baru yang belum pernah berdinas di Satuan Paskhas.
Selama masa karantina banyak santiaji yang akan didapatkan oleh prajurit. Seperti pengenalan lingkungan kesatrian Pusdiklat Paskhas.
Mulai dari pemahaman lembaga Pusdiklat Paskhas, tugas Pusdiklat Paskhas hingga pembinaan fisik maupun Kesemaptaan jasmani.
Setelah menjalani tradisi tersebut, prajurit Paskhas akan mendapatkan topi merah sebagai simbol diterimanya di kesatuan Paskhas.*** Samsun Ramlie