Wow! Dampak Banjir di Kalimantan Selatan Merugi Sebesar Rp 1,3 Triliun, BPPT: Belum Termasuk Hutan dan Wisata

- 25 Januari 2021, 14:31 WIB
Warga korban banjir Kalimantan Selatan gunakan peralatan seadanya untuk mengevakuasi diri dan keluarga.
Warga korban banjir Kalimantan Selatan gunakan peralatan seadanya untuk mengevakuasi diri dan keluarga. /Twitter/@giewahyudi

 

 

MEDIA PAKUAN - Banjir yang terjadi pada Januari 2021 di Kalimantan Selatan tidak hanya diakibat curah hujan ekstrem.

Tapi penurunan tutupan lahan menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar.

Berdasarkan citra satelit radar menunjukkan luas wilayah yang tergenang banjir Kalimantan Selatan sekitar 164.090 hektare.

Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperkirakan kerugiannya sekitar Rp 1,349 triliun. 

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS) Dimulai, Dapatkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 Tiap Bulan!

 Baca Juga: Cahaya Baru! Warga Cianjur yang Hidup dalam Kegelapan Akhirnya Dapat Merasakan Aliran Listrik

Jumlah tersebut belum termasuk kerugian dari sektor pariwisata, transportasi, pertanian palawija dan holtikultura.

Bahkan kerusakan lingkungan, sarana sanitasi, dan kondisi perekonomian dalam jangka panjang.

Anggota Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah BPPT, Nugraheni Setyaningum mengatakan, estimasi kerugian sekitar Rp 1,349.

Bahkan dari sektor pendidikan, kesehatan dan sosial, pertanian, perikanan, infrastruktur, dan produktivitas ekonomi masyarakat mengalami kondisi serupa

 Baca Juga: Tolak Pakai Masker, Akhirnya Pejabat Negara Ini Positif Terpapar Covid-19

"Estimasi kerugian ini cukup representatif dengan gambaran yang diambil dari citra satelit berkualitas tinggi yang dimiliki BPPT," ujarnya pada Senin, 25 Januari 2021 seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Nugraheni menjelaskan, nilai kerugian di sektor pendidikan sekitar Rp30,446 miliar.

 Sektor kesehatan dan perlindungan sosial sekitar Rp27,605 miliar, sektor infrastruktur sekitar Rp424,128 miliar.

 Baca Juga: Corona Sulit Dikendalikan, Menteri Perhubungan Pasang GeNose C19 di Stasiun dan Terminal di Area Zona Merah

Kemudian sektor perikanan sekitar Rp46,533 miliar, sektor produktivitas masyarakat sekitar Rp604,562 miliar, dan sektor pertanian sekitar Rp216,266 miliar.

Dia mengatakan data yang digunakan yaitu luas area yang tergenang berdasarkan citra spasial, data penggunaan lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).

Ditambah dengan data dari BNPB, data umur padi dari Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik, serta data-data yang tertuang dalam peraturan daerah.

 Baca Juga: Aksi Nekat! Gegerkan Dunia Maya, Dua Sejoli Pelaku Mesum Di Halte Pasar Senen Ditangkap Polisi

Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perkiraan nilai kerugian gagal panen akibat lahan sawah yang tergenang di sektor pertanian.

 Di sektor perikanan, perhitungan dilakukan untuk mengetahui nilai kerugian akibat hilangnya ikan budi daya di empang, kolam, dan tambak. 

Baca Juga: Mbak You Ngaku nikah dengan Ular, Deddy Corbuzier Bahas dari Kacamata Agama dan Psikologis

"Sementara itu, nilai kerugian di sektor infrastruktur meliputi jumlah rumah yang terendam, jumlah sekolah rusak, dan jumlah tempat ibadah," paparnya.*** Samsun Ramlie

 

 

 

 

 

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah