MEDIA PAKUAN - Terkait proses vaksinasi yang akan dimulai hari ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, menyampaikan beberapa penjelasnya
Terutama kepada masyarakat bagaimana efek samping dan manfaat divaksin.
Ridwan Kamil menyampaikan dirinya sudah 2 kali disuntik vaksin sebagai relawan, sehingga efek samping dan manfaat telah dirasakannya.
Hal tersebut diungkapkan Kang Emil melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Rabu, 13 Januari 2021
Ridwan Kamil menyampaikan dirinya sudah 2 kali disuntik vaksin sebagai relawan, sehingga efek samping dan manfaat telah dirasakannya.
Hal tersebut diungkapkan Kang Emil melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Rabu, 13 Januari 2021
Baca Juga: Kemenangan Atletico Madrid Atas Sevilla 2-0, Dipastikan Juara Liga Spanyol 2020-2021
"KABAR BAIK: VAKSINASI DIMULAI HARI INI," tulis Kang Emil diawal tulisannya.
Seperti yang diungkap Jokowi, Ridwan Kamil menyampaikan rencananya Presiden yang akan menjadi penerima pertama, dan dilanjut oleh klaster target pertama seperti yang sudah diproyeksikan.
"Vaksinasi anti Covid-19 akan dimulai hari ini. Rencananya kemungkinan Bpk Presiden sebagai teladan akan menjadi individu pertama yang akan disuntik vaksin. Lanjut para nakes, kepala daerah sebagai contoh dan profesi rawan Covid," tulisnya kembali.
"KABAR BAIK: VAKSINASI DIMULAI HARI INI," tulis Kang Emil diawal tulisannya.
Seperti yang diungkap Jokowi, Ridwan Kamil menyampaikan rencananya Presiden yang akan menjadi penerima pertama, dan dilanjut oleh klaster target pertama seperti yang sudah diproyeksikan.
"Vaksinasi anti Covid-19 akan dimulai hari ini. Rencananya kemungkinan Bpk Presiden sebagai teladan akan menjadi individu pertama yang akan disuntik vaksin. Lanjut para nakes, kepala daerah sebagai contoh dan profesi rawan Covid," tulisnya kembali.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN di Bappenas Januari 2021: Dibutuhkan Tenaga Perencanaan Tata Ruang
Dalam laman yang sama dia menyampaikan bahwa dirinya tidak akan divaksin, kerena sudah dua kali disuntik vaksin.
"Saya sendiri sudah 2 KALI DISUNTIK vaksin Covid-19, melalui produk Biofarma-Sinovac. Jadi tidak perlu disuntik lagi," tulisnya kembali.
Ridwan Kamil juga mengungkapkan bahwa hasil dari disuntik vaksin tersebut sangatlah bagus, salah satunya antibodi meningkat.
Dalam laman yang sama dia menyampaikan bahwa dirinya tidak akan divaksin, kerena sudah dua kali disuntik vaksin.
"Saya sendiri sudah 2 KALI DISUNTIK vaksin Covid-19, melalui produk Biofarma-Sinovac. Jadi tidak perlu disuntik lagi," tulisnya kembali.
Ridwan Kamil juga mengungkapkan bahwa hasil dari disuntik vaksin tersebut sangatlah bagus, salah satunya antibodi meningkat.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini, Rabu, 13 Januari 2021: Ada Serial Drama Korea Master's Sun
"Hasilnya sangat menggembirakan: Efikasi 65,3% (diatas standar WHO 50%). Dan tiga bulan setelah disuntik, pasukan Antibodi muncul berlimpah 99%," katanya mengungkapkan.
"Hasilnya sangat menggembirakan: Efikasi 65,3% (diatas standar WHO 50%). Dan tiga bulan setelah disuntik, pasukan Antibodi muncul berlimpah 99%," katanya mengungkapkan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Kemenko Bidang Perekonomian Republik Indonesia Januari 2021: Khusus Lulusan S1
Selain itu, dia juga memaparkan sejumlah efek samping yang dirasakannya setelah disuntik vaksin.
"EFEK SAMPING: Kesaksian saya sebagai relawan,rata-rata alhamdulillah tidak ada efek samping. Paling hanya pegel 1 jam setelah disuntik dan saya mah mengantuk selama 3 hari," tulisnya menerangkan.
Dia juga berpesan, jangan khawatir dengan beberapa efek samping negatif yang tengah beredar dimasyarakat, karena itu tidak benar menurutnya.
"Tidak ada demam tidak ada bengkak, tidak nambah panjang si otong dan tidak berubah jadi hijau Hulk atau apapun yang selama ini banyak dikhawatirkan mereka yang terkena hoax. Efek baik: badan merasa lebih sehat, nafsu makan baik dan nafsu julid turun," tulis Kang Emil menjelaskan.
Selain itu, dia juga memaparkan sejumlah efek samping yang dirasakannya setelah disuntik vaksin.
"EFEK SAMPING: Kesaksian saya sebagai relawan,rata-rata alhamdulillah tidak ada efek samping. Paling hanya pegel 1 jam setelah disuntik dan saya mah mengantuk selama 3 hari," tulisnya menerangkan.
Dia juga berpesan, jangan khawatir dengan beberapa efek samping negatif yang tengah beredar dimasyarakat, karena itu tidak benar menurutnya.
"Tidak ada demam tidak ada bengkak, tidak nambah panjang si otong dan tidak berubah jadi hijau Hulk atau apapun yang selama ini banyak dikhawatirkan mereka yang terkena hoax. Efek baik: badan merasa lebih sehat, nafsu makan baik dan nafsu julid turun," tulis Kang Emil menjelaskan.
Baca Juga: Diprediksi Menghantam Indonesia, BMKG Naikan Status Siaga Hujan Lebat di Sebagaian Wilayah
Vaksin yang digunakan tahap pertama ini adalah vaksin Sinovac, keamanan dan kehalalannya telah dinyatakan baik oleh BPOM dan MUI.
"Vaksin Bio-farma yang saya ini belum diproduksi. Yang tahap 1 Minggu ini akan digunakan adalah vaksin sinovac yang dibeli langsung setelah barhasil menjalani 3 tes di Brazil (78% efikasi) dan Turki (90% efikasi). Tahap 2-3 baru pake vaksin Bio farma atau Pfizer atau Astra Zenica. Semua sama saja," tulisnya kembali.
Menurutnya, disaat pandemi seperti ini melakukan vaksinasi menjadi kewajiban, karena untuk keselamatan bersama.
"Jika tidak darurat, vaksinasi adalah pilihan. Namun situasi darurat perang pandemi ini, maka vaksinasi adalah KEMAJIBAN. Menolaknya berarti membahayakan keselamatan masyarakat dan negara dan tentu ada sanksi sesuai hukum darurat wabah dan karantina kesehatan," tulisnya.
Vaksin yang digunakan tahap pertama ini adalah vaksin Sinovac, keamanan dan kehalalannya telah dinyatakan baik oleh BPOM dan MUI.
"Vaksin Bio-farma yang saya ini belum diproduksi. Yang tahap 1 Minggu ini akan digunakan adalah vaksin sinovac yang dibeli langsung setelah barhasil menjalani 3 tes di Brazil (78% efikasi) dan Turki (90% efikasi). Tahap 2-3 baru pake vaksin Bio farma atau Pfizer atau Astra Zenica. Semua sama saja," tulisnya kembali.
Menurutnya, disaat pandemi seperti ini melakukan vaksinasi menjadi kewajiban, karena untuk keselamatan bersama.
"Jika tidak darurat, vaksinasi adalah pilihan. Namun situasi darurat perang pandemi ini, maka vaksinasi adalah KEMAJIBAN. Menolaknya berarti membahayakan keselamatan masyarakat dan negara dan tentu ada sanksi sesuai hukum darurat wabah dan karantina kesehatan," tulisnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lakukan Vaksinasi Covid 19 Perdana di Indonesia, Guru Besar Unpad Angkat Bicara
Lanjut Ridwan Kamil, menyampaikan Ikut vaksinasi merupakan bentuk bela negara diera pandemi saat ini.
"Mari bela negara dengan menjauhi potensi menjadi penular Covid-19 yang membahayakan masyarakat dengan mengikuti vaksinasi dengan sukarela," tulisnya kembali.
Namun, apabila vaksinasi sudah dilakukan dia tetap mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi prokes seperti 3M.
"Vaksin hanya metode pengurung wabah. Tetap jalankan metode 3M dalam keseharian kita,"katanya.
Lanjut Ridwan Kamil, menyampaikan Ikut vaksinasi merupakan bentuk bela negara diera pandemi saat ini.
"Mari bela negara dengan menjauhi potensi menjadi penular Covid-19 yang membahayakan masyarakat dengan mengikuti vaksinasi dengan sukarela," tulisnya kembali.
Namun, apabila vaksinasi sudah dilakukan dia tetap mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi prokes seperti 3M.
"Vaksin hanya metode pengurung wabah. Tetap jalankan metode 3M dalam keseharian kita,"katanya.
Baca Juga: Kemenangan Atletico Madrid Atas Sevilla 2-0, Dipastikan Juara Liga Spanyol 2020-2021
"Silakan simak definisi tentang vaksinasi covid di tanah air tercinta," kata Ridwan Kamil diakhir tulisannya.
Selanjutnya, Gubernur Jabar tersebut memaparkan devinisi vaksinasi dalam video yang diunggahnya.***
"Silakan simak definisi tentang vaksinasi covid di tanah air tercinta," kata Ridwan Kamil diakhir tulisannya.
Selanjutnya, Gubernur Jabar tersebut memaparkan devinisi vaksinasi dalam video yang diunggahnya.***