Network
MEDIA PAKUAN - Kasus yang belum lama ini beredar, tentang video parodi lagu Indonesia Raya sudah diketahui pelakunya.
Video parodi lagu Indonesia Raya tersebut ternyata dilakukan oleh Warga Negara Indonesia (WNI), yang sekarang tinggal di Sabah, Malayasia.
Hal tersebut memang sebuah penghinaan terhadap negara kita ini dan juga menjelekan nama Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Mantan Kepala BIN Tanggapi Penangkapan Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya: Pengkhianat!
WNI yang tinggal di Sabah itu sudah dianggap berkhianat kepada bangsanya sendiri.
Video parodi yang diunggah oleh akun Youtube My Asean itu, sudah menjelek-jelekan tanah air kita ini.
Dilansir dari Instagram mantan Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono, menaggapi pelaku yang sudah membuat video parodi itu.
Hendropriyono menganggap mereka sudah mabuk oleh mimpinya dan tidak tahu malu menghina Negaranya sendiri.
Baca Juga: Polisi Tangkap Buruh! Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Berstatus WNI, Berikut Penjelasannya
"Mereka adalah org yang mabuk oleh mimpinya, sehingga tidak tahu malu," tulis mantan BIN itu diintagramnya.
Ia sudah dianggap tidak sesuai dengan moral Pancasila serta agama yang sijunjungpun pun bukan lagi Agama Alla.
"Moral yang dijunjung bukan lagi moral Pancasila dan agama yang dijunjung bukan lagi agama Allah," ucap Hendropriyono.
Pria kelahiran Yogyakarta itu, juga berterimakasih kepada IGP Malaysia Tan Sri Abd Hamid Bador.
Baca Juga: Penghianat Diringkus! Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Warga Negara Indonesia Tinggal di Sabah
"Terimakasih kepada Tan Sri Abd Hamid Bador yang yakin, bahwa Bareskrim Polri telah mengambil tindakan drastis," ungkap Jendral TNI itu.
Lelaki berusia 75 tahun itu bersama dengan penegak hukum Indonesia, akan menyeret si pengkhianat itu.
Selain itu juga, bagi para mereka yang selalu menebar kebencian juga akan diseret kepengadilan.
Baca Juga: Video parodi Lagu Indonesia Raya Diunggah akun Bernama My Asean
"Alat-alat negara Indonesia akan menegakkan hukum, dengan menyeret pengkhianat tersebut sekaligus para penebar kebencian yang melahirkan orang seperti ini ke pengadilan," tutup Hendropriyono di akun IG nya.***
