Pandemi COVID-19 di Indonesia Diperkirakan tidak akan Berakhir Dalam Waktu Dekat

1 November 2020, 12:28 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla: Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa Indonesia baru akan pulih dari pandemi Covid-19 pada 2022 terkait beberapa faktor. //rima ayu dwianita/

MEDIA PAKUAN- Ketua Umum PMI Jusuf Kalla memperkirakan pandemi COVID-19 di Indonesia tidak akan berakhir dalam waktu dekat dan diperkirakan baru bisa berakhir pada tahun 2022.

karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut.

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi COVID-19," katanya dalam siaran persnya.

Baca Juga: Tidak Mengenakan Masker di Tempat Umum Didenda Rp1,2 Juta

Adapun yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 mendatang yaitu:

1. Ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021 dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Baca Juga: Berikut Cara Cepat dan Mudah Dapatkan Token Listrik Gratis

2. Negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.

Baca Juga: Sempat Buat Heboh, Lima Artis Cantik ini Pernah Terlibat Kasus Prostitusi Online

Menurut Jusuf Kalla yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.

Baca Juga: Sembilan Idol KPop ini Mendapatkan Kritikan karena Salah Gunakan Kostum Diantaranya Red Velvet

Maka dari itu, ia pun sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021.

Beliau juga mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga: 719 Warga Jawa Barat Meninggal Akibat COVID-19, Masih Mau Menyepelekan Virus ini

Tapi di sisi lain, beliau juga menambahkan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah.

Mengingat untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.

Baca Juga: Garut Kekurangan Ruang Isolasi Pasien COVID-19

"Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya," tambahnya.

Di sisi lain, JK pun menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, untuk saat ini agar lebih intensif dalam melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga: Lima Grup KPop yang Kemungkinan Bubar pada 2021, Salah Satunya Red Velvet

Penyemprotan itu berguna untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular COVID-19.

Baca Juga: Banyak Pasien COVID-19 Meninggalkan Ruang Isolasi Wisma Atlet

Lanjut dia, mendukung upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat, PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di berbagai Indonesia.***

Editor: A. Rohman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler