Dana BLT Subsidi Upah Dikembalikan ke Negara. Inilah Penyebabnya

19 Oktober 2020, 12:36 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (kemnaker) Ida fauziyah saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan padat karya di desa Linggosari, Pakalonga, Minggu 18 Oktober 2020. /Foto: Instagram@kemnaker//

MEDIA PAKUAN - Dana BLT dari pemerintah untuk subsidi upah, sebesar Rp8 triliun dari Rp15,7 triliun untuk para pekerja yang terdampak Covid-19 dikembalikan lagi, karena yang memenuhi syarat hanya 12,4 juta, dari 15,7 juta data.

"Namun dari alokasi Rp37,7 triliun itu kami kembalikan lagi Rp8 triliun karena data yang diterima awal 15,7 juta, ternyata yang memenuhi syarat hanya 12,4 juta," kata Ida Fauziyah, dilansir dari Antara, Senin, 19 Oktober 2020.

Dana yang dikembalikan tersebut, akan diberikan kepada tenaga guru honorer yang terdampak pandemi Covid-19 oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

"Banyak tenaga guru honorer yang menyampaikan surat pada Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa mereka juga terdampak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, dana yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan kami kembalikan untuk selanjutnya ditransfer kepada tenaga guru honorer," katanya.

Ida berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban para guru honorer di tengah pandemi Covid-19, serta dapat menggeliatkan perekonomian nasional.

"Diharapkan setelah BSU diberikan kepada para guru honorer, konsumsi rumah tangga semakin baik," katanya.

Menaker Ida mengatakan, subsidi gaji yang akan diberikan ini merupakan perluasan stimulus bantuan sosial (bansos).

Ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli, dan perekonomian pekerja untuk keluarganya. Karena dampak dari Covid-19, sehingga berkurangnya pendapatan.

Para pekerja mengungkapkan, bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa perusaahaan tempat bekerjanya, ikut terdampak sehingga terpaksa mengurangi produksi yang berakibat ada penyesuaian upah.

“Jadi mereka menyadari betul, mengerti betul bagaimana kondisi perusahaan, dan menerima kondisi tersebut," jelas Menaker Ida.

"Begitu ada BSU mereka berterima kasih, karena paling tidak bisa (bantuan tersebut)menggantikan sebagian upah mereka yang hilang akibat Covid-19,” ucapnya.

Ida mengatakan, bahwa ia akan terus berjuang untuk melawan Covid-19 dengan mengajak pemerintah daerah, dan masyarakat agar bisa keluar dari masa-masa sulit, karena pandemi ini.

"Kita harus menang melawan COVID-19 dengan segala cara. Oleh karena, pemerintah akan mengajak pemerintah daerah dan masyarakat agar bisa keluar dari kondisi sulit sekarang ini," tuturnya.

Ida juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap produktif dalam bekerja, tetapi tetap aman dari Covid-19.

Caranya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti berkerumun, dan tetap jaga jarak.

"Kami mengingatkan pada masyarakat agar semua bisa tetap produktif tetapi aman dari COVID-19. Kita tidak boleh 'sembrono', boleh berkumpul tetapi harus tetap jaga jarak," ujarnya.***

sumber : kemnaker

Editor: Toni Kamajaya

Tags

Terkini

Terpopuler