Takut Kutukan! Jokowi Urungkan Meninjau Banjir dan Batal Jumatan di Kudus, Bagini Mitosnya

23 Maret 2024, 12:09 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Pasca Banjir di Demak, Berikan Bantuan kepada Pengungsi /Istimewa

MEDIA PAKUAN - Pada hari Jumat Presiden Joko Widodo sebelumnya dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Kudus untuk salat Jumat di Masjid Agung Kudus kemarin, ternyata batal.

Kunjungan kerja Jokowi ke Jateng ini, untuk meninjau banjir di Kabupaten Demak. Jokowi take off dari Jakarta ke Semarang pukul 07.00.

Menurut jadwal, presiden kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Desa/Kecamatan Karanganyar, Demak.

Usai berkunjungan ke lokasi banjir, Jokowi dijadwalkan Salat Jumat di Masjid Agung Kudus. Baru kemudian kembali lagi ke Semarang menuju Jakarta.

Namun, jadwal kunjungan Jokowi ke Kudus ternyata dibatalkan. Jokowi juga batal mengunjungi titik tanggul yang jebol.

Baca Juga: Inilah Berbagai Mitos dan Fakta Tentang Haid, Benarkah Dilarang Keramas? Simak Penjelasannya

Informasi yang dihimpun, Jokowi meninjau lokasi pengungsian di Gedung Wisma Halim, Demak, serta berkunjung di posko pengungsian SMK Ganesa di Kecamatan Gajah, Demak.

Terkait pembatalan kunjungan dan Jumatan di Kudus Rajah Kalacakra terdapat mitos yang sudah tertanam pada masa Sunan Kudus.

Masjid Menara Kudus adalah salah satu masjid tertua dan bersejarah di tanah air. Didirikan oleh Sunan Kudus.

Di kompleks masjid itu pula kemudian sang sunan dimakamkan. Namun kenapa banyak pejabat dan politisi yang enggan datang?

Apa kaitannya dengan mitos pintu bertuah yang bisa membuat pejabat tumbang jika melewatinya?

Terkait mitos tersebut Masyarakat luas mengaitkan hal itu dengan cerita rakyat bahwa Sunan Kudus telah memasang Rajah Kalacakra di gerbang atau pintu masuk menuju masjid yang juga bisa mengakses ke makam.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Makan Pedas dan Es Bisa Mengakibatkan Sakit Haid

Rajah itu, konon, mampu melemahkan semua kekuatan atau daya linuwih seseorang. Bahkan dipercaya, penguasa akan segera kehilangan kekuasaannya jika melewati rajah itu. Demikian pula bagi pejabat.

Pengurus Komunitas Menara Kudus, Abdul Jalil, memaparkan pesan dari Sunan Kudus dengan memasang Rajah Kalacakra itu adalah, agar siapapun yang datang ke Menara Kudus atau berziarah harus menanggalkan kepentingan duniawi, terutama kekuasaan.

Sunan Kudus sendiri selama hidupnya selaku memberikan motivasi kepada para santrinya maupun warga umum untuk memegang pedoman hidup 'gusjigang', akronim dari bagus, ngaji, dagang (intelektual, spiritual, dan ekonomi). Itulah yang layak dipegang dan dicari dalam menjalani kehidupan.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler