Ridwan Kamil Minta Maaf Usai Sebut LRT Palembang sebagai Proyek Gagal

24 Oktober 2022, 14:12 WIB
Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil/ISTIMEWA /

MEDIA PAKUAN - Pernyataan maaf disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada warga Palembang.

Ridwan Kamil menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya beberapa waktu lalu yang menyebut LRT Palembang kurang efektif karena sepi penumpang.

Kembali ke beberapa tahun lalu, menurutnya pembangunan LRT Palembang saat itu tidak didasari dengan perencanaan yang baik.

Malah Ridwan Kamil menyebut keputusan membangun LRT Palembang awalnya untuk menunjang keperluan transportasi Asian Games 2018.

Baca Juga: Unggah Foto-foto Nyeleneh, Akun Instagram Kaesang Pangarep Di-Hack?

"Ada juga konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp 9 triliun membuat namanya LRT Palembang. Decision based-nya, political decision not planning decision. Ini karena ada mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring," kata Kang Emil dalam diskusi Synergy Ngopi dengan Jababeka di President University, Cikarang, Jawa Barat Jum'at 21 Oktober 2022.

Untuk menanggapi pernyataan sebelumnya, Ridwan Kamil memberi klarifikasi serta permohonan maaf khususnya kepada warga Palembang.

RK pun mengatakan konteks dari pernyataannya saat itu dalam sebuah diskusi pembangunan di Jababeka.

"Permohonan Maaf Kepada Warga Palembang,

Jika poin diskusi Studi Pembangunan di Jababeka terkait studi2 kasus transportasi dianggap kurang berkenan. Kutipan Media tidak menampilkan urutan keseluruhan diskusinya secara utuh sehingga disalahpahami," kata RK melalui akun Instagram-nya @ridwankamil, Senin 24 Oktober 2022.

Baca Juga: Waspada Virus Corona SARS-CoV-2 subvarian Omicron XBB Sudah Ada di Indonesia, Ketahuilah Gejalanya

Ketika itu, awalnya ada pengembang di Bekasi - Karawang yang meminta dibangunkan MRT. Namun menurutnya hal tersebut dibutuhkan anggaran yang besar.

Ridwan Kamil lalu menjawab permintaan tersebut dengan pemaparan yang cukup panjang.

"1. MRT itu mahal sekali, 1 Trilyun per KM. Tidak ada anggaran pemerintah daerah yang sanggup kecuali DKI mungkin.

2. Kedua populasi harus besar supaya penuh dan balik modal cepat. 3. Harus terkoneksi dengan feeder dan jaringannya harus luas.

4. Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridershipnya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir).

5. Diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis membahas plus minus pembangunan indonesia dari zaman dulu sd sekarang. Bukan format tanya jawab dengan media.

Baca Juga: TNI AL Banjarmasin Gagalkan Pencurian Hewan Langka, 76 Ekor Burung Khas Papua Diamankan: ini Ganjaran Pelaku

6. Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sbg pemimpin daerah, sehingga ada kritikan "urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain". Kritikan itu saya terima dengan lapang dada.

Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luarbiasa.," tulis Ridwan Kamil.

Kemudian Emil menutup klarifikasi tersebut dengan sebuah pantun khusus untuk Kota Palembang.

"Indahnya kembang di motif baju. Menjual gaun ke pulau Sumatera" Kota Palembang memang maju. Warganya pun bahagia sejahtera.

Sejaki lagi hapunten dan hatur nuhun.," jelas Ridwan Kamil.***

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Instagram @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler