Antisipasi Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Polres Klaten Siapkan Armada untuk Warga

23 November 2020, 17:07 WIB
Gunung Merapi/Twitter BPPTKG /

MEDIA PAKUAN-Polres Klaten, Jawa Tengah menyiapkan armada untuk evakuasi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III lereng Gunung Merapi. Armada diutamakan bagi warga yang belum mau mengungsi.

Antisipasi tersebut setelah meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang mengakibatkan ketidakstabilan material lama atau tebing lava lama yang ada dipuncak gunung.

Kasat Sabhara Polres Klaten AKP Edi Sukamto mengatakan, pihaknya telah menyediakan beberapa armada dobel kabin untuk membantu warga dalam upaya pengungsian.

"Untuk evakuasi kami sudah siapkan armada dobel kabin, ada tiga unit," ujarnya di Klaten, Senin 23 November 2020.

Baca Juga: Waspada Meletus! Belasan Desa Berpotensi Terkena Dampak Erupsi Gunung Merapi

Selain itu pihaknya juga sudah menyiapkan belasan motor trail dan dua unit truk."Saat ini kami sudah menyiapkan operasional. Kemarin sudah kami cek jalur ke atas, termasuk bagaimana cara pengereman khususnya motor trail seperti apa karena jalurnya kan turun," katanya.

Dia juga mengimbau warga daerah rawan agar secepatnya segera mengungsi dan mengamankan barang berharga.

Namun, Edi tetap meminta kepada warga agar tenang dalam beraktivitas.

"Mencari rumput, berkebun masih normal tetapi tetap waspada. Yang pasti evakuasi mandiri kan jadi prioritas tetapi kami siap membantu warga jika memerlukan bantuan, evakuasi sesuai jalur yang sudah ditentukan, baik menuju ke tempat evakuasi sementara maupun evakuasi akhir," katanya.

Dia memastikan, polisi ikut memautau perkembangan Gunung Merapi. Sejumlah petugas Brimob berpatroli setiap harinya selama 24 jam.

Baca Juga: Guguran Tebing Lava Gunung Merapi Berjatuhan, BPPTKG: Masyarakat Harap Tenang dan Jangan Panik!

"Selain itu juga sering dilakukan patroli gabungan. Sasaran patroli adalah mengimbau kepada masyarakat khususnya di zona rawan agar segera mengungsi serta mencegah gangguan kamtibmas, termasuk pencurian," katanya.

Berdasarkan informasi, aktivtas kegempaan di Gunung Merapi tercatat masih cukup tinggi.

Kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas kali ini mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak.

Pada Minggu pagi 22 November 2020 terjadi guguran tebing lava lama yang terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada pukul 06.50 WIB. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat,” kata Edi.

Baca Juga: Semakin Mencemas!Gunung Merapi Terus Mengeluarkan Lava. BPPTKG:Masyarakat Harus Segera Mengungsi

Informasi tersebut didapat setelah BTTPKG melakukan pengamatan pada Minggu 22 November 2020 selama 24 jam, telah terpantau Gunung Merapi mengalami beberapa peristiwa.

Terjadinya 50 gempa guguran, 81 kali gempa hembusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: BNPB ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler