MEDIA PAKUAN-Potensi munculnya bencana di wilayah Jawa Barat cukup tinggi.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, sebagian besar bencana hidrologis yang terjadi di tanah air berada di Jawa Barat.
"Sebanyak 60 persen bencana hidrologis Indonesia berada di Jabar. Oleh karena itu, kami menginstruksikan semua pihak untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasi," ucapnya usai Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung sebagaimana dilansir dari ANTARANews.com.
Baca Juga: Berkedok Depot dan Apotek, Sejumlah Warung di Cianjur Jual Obat Terlarang dan Miras Oplosan
Potensi kerugian harta maupun korban jiwa yang ditimbulkan bencana harus diastisipasi. Pria yang akrab di sapa Kang Emil itu juga mengatakan, setiap tahun bencana di Jabar antara 1.000 sampai 2.000.
“Kalau dibagi 365 hari, maka terjadi 3 sampai 4 kali sehari,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) juga akan dengan ketat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di Jabar bagian selatan karena dampak dari fenomena La Nina.
La Nina merupakan anomali suhu muka air laut, suhu di laut akan lebih dingin sampai minus satu derajat celcius atau lebih.