Akibatnya, karena merasa jengkel ada salah satu jerigen penampung air zam-zam digeser akhirnya kekesalan itu memuncak menjadi perkelahian.
Baca Juga: Polisi Imbau Warga Hindari Provokasi Usai Bentrok di Lombok Tengah
Banyak warga dari mancanegara ikut antri di kran pengisian air zam-zam itu. Mereka taat dengan aturan main.
Namun sangat disayangkan di antara mereka ada yang mengambil air tersebut dalam jumlah besar yang kemudian dijual di beberapa lokasi.
Padahal pemerintah Arab Saudi melarang keras air zam-zam diperjual-belikan.
Dan kebanyakan yang menjual adalah warga setempat yang mengambil air zam-zam secara berlebihan.
Di kawasan Masjidil Haram bertebaran pengambilan air zam-zam yang digunakan sebagai air minum di tempat.
Baca Juga: Protes Kenaikan Biaya Hidup, Polisi dan Demonstran Bentrok di Perancis, Bank Dibobol
Kalau ada yang mengambil dalam botol air kemasan, petugas membolehkan.
Namun disayangkan, karena pengambilan di sejumlah kran umum air zam-zam antrinya panjang dan kadang tidak tertib, maka banyak calon jemaah haji mengambil di tempat lain.
Tentu caranya mengambil sedikit-sedikit, ditampung dulu di botol kemasan kemudian dikumpulkan di jerigen ukuran 4 liter atau ukuran besar lainnya setelah sampai di pemondokan.