Sama-Sama Mistik, Beda Arti dan Makna Kata 'Tasapo' India dan Indonesia

- 19 Mei 2024, 13:20 WIB
Beda Arti dan Makna Kata 'Tasapo' India dan Indonesia
Beda Arti dan Makna Kata 'Tasapo' India dan Indonesia //Pixabay/

MEDIA PAKUAN - "Tapaso" adalah istilah dalam bahasa Sanskerta yang sering digunakan dalam konteks spiritual dan religius di India.

Secara harfiah, "tapaso" berasal dari kata "tapas" yang berarti panas atau api, dan secara konotatif merujuk pada disiplin atau praktik asketis. Berikut adalah beberapa makna dan penggunaan dari istilah "tapaso":

1. Disiplin Spiritual: Tapaso mengacu pada praktik-praktik disiplin diri yang dilakukan untuk mencapai kemurnian spiritual dan pengetahuan yang lebih tinggi. Ini sering melibatkan puasa, meditasi, dan bentuk-bentuk pengendalian diri lainnya.

2. Pertapaan: Dalam konteks yang lebih spesifik, tapaso sering dikaitkan dengan kehidupan pertapa atau biksu yang hidup dalam kesederhanaan dan berfokus pada praktik-praktik spiritual untuk mencapai pencerahan.

3. Pengorbanan dan Kesulitan: Tapaso juga dapat menggambarkan upaya dan pengorbanan besar yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan spiritual atau moral yang tinggi. Ini melibatkan melewati berbagai kesulitan dengan ketabahan dan tekad.

Baca Juga: Modus Dukun Pengganda Uang, Pria di Sukaraja Sukabumi Bawa Kabur Uang Rp40 juta

4. Pembersihan Diri: Dalam beberapa tradisi, tapaso dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri dari dosa dan ketidakmurnian, baik secara fisik maupun spiritual.

Secara umum, tapaso adalah konsep penting dalam berbagai tradisi keagamaan dan spiritual di India, terutama dalam agama Hindu, Jainisme, dan Buddhisme.

Praktik tapaso dihargai karena dianggap membawa seseorang lebih dekat kepada pengetahuan tertinggi dan kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian (moksha atau nirvana).

Sementara Tasapo atau keteguran di Indonesia dipercayai adalah semacam penyakit demam setelah melihat hantu.

Beberapa orang mungkin pernah mengalami hal ini penyakit ini, namun penyakit ini hanya bisa sembuh oleh orang pintar atau dukun.

Pengobatan tradisional dilakukan dengan cara-cara tradisional dengan membaca mantra-mantra yang telah diwarisi secara turun temurun menggunakan resep yang telah diwariskan nenek moyang, sesuai dengan kebiasaan atau kepercayaan masyarakat setempat baik secara ilmu gaib maupun secara tradisional.

Pengobatan tradisional ini juga termasuk dalam unsur budaya, meskipun zaman terus berkembang semakin pesat, baik dari bidang teknologi maupun medis, perkembangan tersebut hingga kini belum bisa menggeser minat sebagian masyarakat memilih pengobatan tradisional sebagai upaya dalam mengobati yang dianggap memiliki efek samping yang lebih kecil hal itu juga berkaitan dengan kepercayaan masyarakat.

Dukun adalah orang yang mengaku sakti karena memiliki pembantu berupa jin yang diberikan tugas untuk mendengar perbincangan malaikat tentang perkara gaib.

Baca Juga: 2 Dukun Cabul Dibekuk Satreskrim Polres Sukabumi, Ritual Mandi Bunga Hilangkan Roh Jahat: Simak Aksi Bejatnya

Bisa juga di katakan sebagai orang yang mengaku sakti karena bisa menginformasikan hal-hal yang tidak bisa dijangkau oleh orang normal.

Dukun atau orang pintar adalah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkan dapat memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain.

Di daerah tertentu, dukun biasanya sangat dipercaya untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit “keteguran.”

Keteguran berasal dari bahasa Melayu yaitu “Tetogua” yang memiliki arti keadaan sakit yang disebabkan gangguan dari makhluk halus (hantu/ jin).

Masyarakat Indonesia mengenal dua bentuk pengobatan yang dilakukan melalui medis dan pengobatan secara tradisional, salah satunya tradisi pengobatan tetomeh

Baca Juga: Ustadz ini Dibikin Kesal Oleh Dukun yang Terkena Azab Ketika di Tanah Suci, Apa yang Dilakukan?

Di daerah tertentu, dukun biasanya sangat dipercaya untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit “keteguran.”

Keteguran berasal dari bahasa Melayu yaitu “Tetogua” yang memiliki arti keadaan sakit yang disebabkan gangguan dari makhluk halus (hantu/ jin).

Masyarakat Indonesia mengenal dua bentuk pengobatan yang dilakukan melalui medis dan pengobatan secara tradisional, salah satunya tradisi pengobatan tetomeh

Tradisi pengobatan tetomeh menjadi salah satu pengobatan khas Melayu. Kebiasaan ini yang dipercayai bisa menyembuhkan penyakit tertentu seperti sakit kepala, demam, keteguran, dan lain sebagainya.

Tempat yang biasanya orang terkena “keteguran” antara lain rawa-rawa, danau, sungai, daerah hujan panas, kuburan, dan objek wisata baru.

Di daerah tertentu pengobatan ini menggunakan media bacaan ayat suci Al-Qur’an, sholawat nabi dan mantra. Dalam penggunaan ayat suci Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari yang disebut sebagai fenomena Living Qur’an.

Sedangkan media atau alat dan bahan yang digunakan untuk pengobatan “keteguran” tersebut menggunakan kunyit, pisau cutter, dan kapur. Tradisi pengobatan tradisional tetomeh ini merupakan salah satu respon masyarakat Melayu Riau, terutama di daerah Teluk Bintungan.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah