65.000 Hektar Pertanian Dijarah Kawanan Gajah, Petani Terancam Gagal Panen

- 16 April 2024, 09:55 WIB
65.000 Hektar Pertanian Dijarah Kawanan Gajah, Petani Terancam Gagal Panen di Afrika
65.000 Hektar Pertanian Dijarah Kawanan Gajah, Petani Terancam Gagal Panen di Afrika //Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Sejak tahun 1990an populasi gajadi di Afrika terus meningkat, masalah sebenarnya bukanlah “kelebihan populasi” melainkan manusia memutus jalur atau koridor yang digunakan gajah – dan semua satwa liar – untuk bermigrasi mencari makanan dan habitat. Mengosongkan ruang-ruang tersebut, menurutnya, akan mengurangi interaksi manusia-gajah.

“Jika Anda menembak mereka, Anda hanya akan memperburuk masalah,” katanya. ucap Harvey ekonom satwa liar di organisasi nirlaba Good Governance Africa

“Sebenarnya hanya ada dua solusi,” kata King. “Pertama, memiliki ruang bernapas. Kami terus memasang pagar di mana-mana dan menghentikan [gajah], sehingga mereka terjepit di area yang kemudian dapat menghabiskan vegetasi dengan sangat cepat. Satu-satunya solusi adalah melepaskan katup dan memastikan pagarnya turun. Itu tidak berarti gajah harus ada dimana-mana… tapi Anda tidak bisa memagari gajah.”

Baca Juga: Simalakama! Negara Afrika Dipusingkan dengan Komflik Gajah - Manusia

Di Botswana utara, salah satu inisiatif yang disebut “Proyek Eco-Exist” bekerja dengan penduduk setempat untuk mengidentifikasi dan membatasi lebih dari 60 koridor gajah di Delta Okavango yang luas.

Tim kemudian bekerja dengan masyarakat untuk merencanakan ulang tata ruang desa, sehingga lahan pertanian, rumah dan infrastruktur lainnya akan ditempatkan jauh dari “jalan raya gajah” tersebut.

Belum jelas seberapa besar proyek ini telah mengurangi konflik manusia-gajah, namun sejauh ini sekitar 65.000 hektar (160.600 hektar) lahan pertanian milik 500 petani telah dilindungi.

Para petani juga berkumpul untuk berbagi lahan pertanian yang dikelilingi pagar atau tanaman seperti cabai – yang tidak disukai dan dihindari oleh gajah.

Solusi lain, kata King, adalah mengajari masyarakat bagaimana hidup lebih harmonis dengan hewan.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x